Sukses

Beauty

Studi: Penyakit Asma pada Anak Berpeluang Bisa Disembuhkan Total

Melihat anak menderita karena asma jelas membuat hati orangtua sangat tersiksa. Sebagai orangtua kita pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan penyakit si kecil. Tapi orangtua biasanya akan khawatir sang buah hati akan menghabiskan waktu seumur hidupnya dengan penyakit asma. Tak tega membayangkan bila anak akan tumbuh dewasa dengan tetap mengidap asma.

Sebuah kabar baik pun muncul dari penelitian baru. Ada penelitian baru yang menyebutkan bahwa gangguan asma pada anak yang ditangani dengan benar dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan mereka tak akan mengalami serangan asma lagi ketika dewasa. Seperti yang Liputan6.com lansir dari laman AustralianPlus Indonesia, Jumat (30/3/2018), penelitian yang akan dipresentasikan pada konferensi paru-paru dan pernafasan utama di Adelaide, Australia Selatan ini, mengungkapkan bagaimana pengendalian gejala-gejala asma yang baik ketika anak-anak masih berusia di bawah lima tahun dapat memprediksi apakah mereka akan memiliki kondisi asma saat mereka semakin tua.

Peneliti utama dalam riset ini, Francine Ducharme, Universitas Montreal, mempelajari hampir 120 ribu anak balita yang menderita asma. "Dalam dua tahun pertama setelah diagnosis, anak-anak yang asmanya terkontrol dengan baik memiliki 78% peningkatan kemungkinan untuk mengembangkan asma dibandingkan dengan mereka yang asma-nya tidak dikelola dengan benar," paparnya. "Ini membuka jendela peluang untuk merawat anak-anak penderita asma dengan benar dan mempengaruhi bagaimana penyakit ini berkembang," lanjutnya lagi.

Asma berpeluang bisa disembuhkan./Copyright shutterstock.com

Para ahli mengatakan, temuan terbaru ini memicu kekhawatiran. Kenapa? Karena penelitian lain menunjukkan banyak anak-anak Australia yang menderita asma tidak mendapatkan perawatan medis sesuai dengan pedoman nasional. Nusrat Homaira, dari Fakultas Kedokteran Anak dari Universitas New South Wales, menemukan banyak anak-anak menggunakan kombinasi inhaler pertama tanpa menggunakan kortikosteroid inhalasi.

"Dari 2014-2016, setiap tahun sebanyak 5.000 anak balita diberi inhaler kombinasi dengan dosis tetap, yang seharusnya tidak mereka dapatkan sama sekali," katanya. "Anak-anak di bawah usia lima tahun yang diberikan inhaler kombinasi dapat meningkatkan risiko rawat inap dan mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut," sambungnya. Hingga 40% anak-anak dengan asma tidak akan mengembangkan kondisi asma-nya dan akan memiliki penyakit asma ketika sudah dewasa.

Pentingnya Peran Orangtua dalam Mengobati Asma pada Anak
Orangtua memiliki peran penting dalam kesembuhan buah anak-anaknya yang mengidap asma. Profesor Ducharme memaparkan pesan utama dari penelitiannya adalah bahwa orangtua tidak boleh berpuas diri jika berkaitan dengan mengobati asma pada anak-anak. "Sepengetahuan kami, studi yang kami lakukan merupakan yang pertama yang menggabungkan semua faktor yang dapat mempengaruhi berkurangnya peluang penyakit ini berkembang atau kambuh dan fokus pada apa yang berpotensi dapat dimodifikasi, yaitu pengendalian asma. Cara terbaik yang kami ketahui untuk mencapai kontrol yang baik terhadap asma saat ini adalah menggunakan obat-obatan efektif jangka panjang," jelasnya.

Ternyata memang peluang anak untuk sembuh total dari penyakit asma itu ada. Orangtua memang harus lebih bersabar dan berperan aktif untuk memberikan pengobatan yang tepat untuk anak. Kabar dari penelitian ini menjadi titik terang bagi orangtua yang berjuang untuk memberi kesembuhan total untuk buah hati tercinta.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading