Sukses

Parenting

Pregoreksia: Waspada Gangguan Makan Parah Saat Hamil! Part 2

Setelah mengetahui apa itu pregoreksia dan bahayanya bagi ibu. Saatnya mengetahui bahaya untuk si bayi, seperti yang diulas pada eatingdisordersreview.com

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ibu seperti membatasi makan, minum obat pencahar dan obat diuretik (obat peningkat buang air kecil) berbahaya bagi janin dan bisa menyebabkan kelainan. Penelitian menunjukkan bahwa komplikasi bisa terjadi sebelum bayi dilahirkan atau saat ia tumbuh nanti.

Resiko yang bisa terjadi pada bayi antara lain:

1. Cacat mental

2. Lahir dengan bobot rendah

3. Lahir prematur

4. Memiliki APGAR Score rendah. APGAR adalah metode untuk menilai kondisi kesehatan bayi sesaat setelah melahirkan.

5. Gangguan pernafasan

6. Kelainan syaraf karena buruknya kadar oksigen akibat intensitas olahraga ibu yang berlebihan

7. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau suatu gangguan perkembangan dalam aktifitas motorik anak misalnya sulit memusatkan konsentrasi.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi ibu hamil menderita pregoreksia seperti memiliki riwayat gangguan makan sebelum hamil dan meningkatnya keinginan untuk tetap mempertahankan berat badan. Selain itu, tekanan sosial bagi wanita untuk tetap kelihatan kurus, walaupun saat hamil, juga menjadi faktor utama.

Jika ada ibu hamil dengan kecenderungan berikut ini, bisa jadi ia sedang menderita pregoreksia:

1. Berolahraga terlalu keras

2. Sangat minimnya pertambahan berat badan si ibu

3. Perut kelihatan lebih kecil dari ibu hamil kebanyakan

4. Diet berlebihan

5. Depresi

6. Terlalu mengkritik bentuk tubuhnya.

Jadi, jika teman atau saudara Anda cenderung melakukan hal diatas, sebaiknya Anda ingatkan untuk tetap menjaga kesehatannya dan si bayi.

Oleh: Agit Diyanita

(vem/sfg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading