Sukses

Beauty

Menyangkal Mengidap Kanker Tidak Akan Membuat Penyakit Hilang dari Tubuhmu

Ladies, tahukah kamu bahwa kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia? Diperkirakan ada 7,5 juta orang di dunia meninggal karena kanker di mana kanker tertinggi untuk perempuan adalah kanker payudara dan leher rahim (serviks).

Salah satu penyebab tingginya karena kanker adalah penyangkalan pada diri pengidapnya. Demikian dikatakan dr.Wong Seng Weng, Ahli Onkologi dan Konsultan Spesialis dari The Cancer Center yang tergabung dalam Singapore Medical Group (SMG).

"Terkadang orang tidak mau mengakui bahwa dia memiliki kanker. Diam saja, pura-pura tak merasakan. Mereka mengikuti mitos 'Diam saja dan penyakit itu akan hilang'. Padahal itu salah," ujar dr.Wong dalam jumpa pers 'The Cancer Centre Ungkap Revolusi Global dan Terobosan Baru Dalam Pengobatan Kanker' di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/1).

Kekeliruan lain saat seseorang mengidap kanker adalah dengan mencari solusinya via internet. Di mana informasi mengenai penanganan kanker membanjir dan tidak bisa diverifikasi kebenarannya. Inilah yang akhirnya membuat kanker mematikan karena pengobatannya yang terlambat dilakukan.

"Kanker bukan artinya seseorang akan meninggal. Tapi bisa disembuhkan dan pengidapnya bisa menjalani hidup normal. Pastikan seorang penderita bertemu dengan ahlinya agar kanker bisa langsung ditangani," tegas dr.Wong lagi.

Dua penanganan kanker yang baru saja dikeluarkan The Cancer Center adalah Immunotherapy dan Targeted Therapy. Immunotherapy merupakan pengobatan terbaru yang dapat mengungkap sel kanker - yang sering kali terselubung di antara sel normal yang sehat - untuk kemudian membidik dan menghancurkannya. Terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa terapi ini dapat mengurangi risiko perkembangan penyakit atau kematian sebesar 50%, sebuah kemajuan dibandingkan tindakan kemoterapi.

dr.Wong Seng Weng (tengah) dan Arifin Ng (kiri)/Dok.Alchemy

Menurut dr.Wong kelangsungan hidup seorang pasien tidak ditentukan semata-mata oleh kekuatan sistem imun mereka. Sistem imun tidak dapat menyerang kanker bukan karena lemah, melainkan karena ia tidak memiliki kemampuan untuk mengenali kanker. Immunotherapy tidak digunakan untuk memperkuat sistem imun, namun untuk membantunya mengidentifikasi sel kanker sehingga dapat menyerangnya.

Dengan kata lain, Immunotherapy bekerja untuk mengungkap penyamaran sel kanker yang mengacaukan sistem imun. Ada sistem pemberi sinyal yang digunakan oleh sel normal untuk memberi tahu sistem imun agar tidak menyerang mereka. Sebaliknya, sistem pemberi sinyal yang sama juga digunakan untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker.

Sedangkan Targeted Therapy merupakan pengobatan yang menggunakan obat yang didesain khusus untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker dari jenis kanker yang spesifik – di level molekuler – dengan ‘mematikan’ sinyal pertumbuhan sel kanker yang dapat memicu perkembangbiakan sel. Pengobatan ini dinilai efektif karena obat yang digunakan hanya terfokus pada sel yang telah teridentifikasi memiliki potensi kanker, sehingga sel normal yang sehat tidak terkena dampak dari kemoterapi.

 Singapore Medical Group

Pasien yang menjalani terapi ini juga mengalami efek samping yang lebih rendah, menjadikannya ideal sebagai terapi perawatan jangka panjang untuk mengontrol sel kanker.

Menurut Arifin Ng sebagai Senior Vice President of Singapore Medical Group, pihaknya tidak hanya menangani kanker sebagai penyakit. Tapi juga mengedukasi masyarakat soal bahaya penyakit ini, termasuk memberikan pengobatan terkini dan terevolusioner.

"Keunggulan dari pengobatan di tempat kami adalah kami menangani mental pasien dan keluarga yang terkadang ikut jatuh karena penyakit ini. Kami punya tim yang selalu menemani pasien untuk melalui proses yang panjang ini," kata Ng saat berbincang di acara yang sama.

Seperti dikatakan dr.Wong bahwa sejatinya kanker bukanlah vonis mati. Dengan penanganan yang tepat dan ketahanan tubuh seseorang, maka seorang penderita bisa disembuhkan.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading