Sukses

Parenting

Tips Melatih Anak yang Telat Bicara

Mom, gemas sekali bukan mendengar si kecil berbicara ngoceh-ngoceh sendiri dengan bahasanya? Batita yang masuk usia dua tahun biasanya sudah bisa menggunakan beberapa kata. Dia juga sudah harus bisa mengikuti petunjuk singkat, mampu berkomunikasi dengan beberapa kata tunggal, bahasa isyarat, dan bahasa tubuh.

Namun, apabila sampai usia 2,5 tahun lebih dari 50 persen kata-katanya tidak bisa dimengerti, sebaiknya anak dibawa ke dokter atau psikolog. Demikian disampaikan DR.dr.Taufik Jamaan, SpOG dalam buku Amazing Kids Guide to Healthy Child Development hasil kerja sama dengan produsen popok anak, Sweety Gold.

"Telat bicara berarti pusat bicara yang ada di otak belum matang atau ada gangguan perkembangan otak yang disebabkan afasia/difasia. Bisa juga karena susunan alat bicaranya yang tidak sesuai, masalah sistem pendengaran, atau gangguan perkembangan mental," ujar dr.Taufik.

Mom bisa bekerja sama dengan lingkungan sosial si kecil untuk membangun sebuah kebiasaan baru yang memancingnya berbicara. Adapun tips mudah melatih anak berceloteh adalah sebagai berikut:

Ilustrasi anak/Pixabay.com

1. Ajak anak ngobrol. Meski dia belum mengerti, kata-kata itu akan diingatnya dan suatu saat diekspresikan. "Lakukan dalam suasan menyenangkan agar lebih mudah dimengerti," kata dr.Taufik.

2. Tatap mata anak ketika bicara.

3. Perbaiki kata-katanya yang terdengar tidak jelas tetapi kita mengerti apa yang coba diucapkannya.

4. Ucapkan nama benda yang digunakan sehari-hari secara berulang dan minta ia mengikutinya.

5. Jika anak hanya mengucapkan satu kata dalam satu kalimat padahal seharusnya anak bisa mengucap dua hingga tiga kata, minta dia mendengarkan dengan benar.

6. Untuk melatih otot bicara, lakukan kegiatan berikut: tiup balon sampai besar, tiup gumpalan tissue dari ujung meja ke ujung lainnya, tiup lilin, main seruling/terompet, minum dengan sedotan kecil/berkelok-kelok, teriakkan 'A-I-U-E-O'.

Semoga dengan tips sederhana di atas, masalah telat bicara si kecil bisa diatasi. Namun apabila masalah tersebut masih berlanjut, ada baiknya kamu menemui dokter atau psikolog yang lebih ahli menanganinya.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading