Sukses

Beauty

Karakter Kain Kesayangan dan Panduan Merawatnya Agar Awet

Punya baju kesayangan artinya kamu harus sayang-sayang padanya. Sayang memakainya, sayang juga pada pemeliharaannya. Untuk bisa melakukan itu, Ladies, kamu harus kenali dulu jenis kain yang menjadi kesayangan itu.

Dikatakan Dosen Khusus Bidang Fashion Fabric Binus Northumbria School of Design (BNSD) Nurul Akriliyati, kebanyakan nama kain disebut dari asal serat kain, jenis benang, dan konstruksi pembuatan kain tersebut.

Untuk mengetahui cara pemeliharaan produk fashion, yang terpenting adalah mengetahui lebih dahulu jenis kain yang digunakan pada produk tersebut. Jenis-jenis kain memiliki karakter khusus yang dibawa dari serat pembentuk kain tersebut.

Pada garis besarnya, serat pembentuk kain terbagi dua, serat natural dan serat sintetis. Serat natural, yaitu serat alami yang diambil dari tanaman (katun, linen, rami, serat nanas,serat pisang), dari hewan (wol, merino, “chasmere”, mohair, angora, sutra), dan dari mineral (benang emas, benang perak, silikon).

Nurul Akriliyati (berhijab)/Forum Ngobras

Sementara serat sintetis dibuat dari minyak bumi, dibuat untuk menggantikan kain-kain dari serat alam atau natural yang kian lama kian tinggi harganya (misalnya: poliester, nylon, akrilik). Karakter yang dimiliki oleh serat menjadi karakter utama dari kain yang dibentuknya. Selain dari serat, karakter kain juga dipengaruhi dari cara pembuatan benang dan konstruksi pembuatan kain tersebut.

Karakter dari kain-kain yang berasal dari serat alam adalah mudah menyerap air. "Tetapi harus hati-hati sekali dengan noda yang menempel pada kain tersebut, dan mudah kusut," kata Nurul saat menjadi pembicara di acara 'Bersama Softener SoKlin, Merawat Pakaian Sesuai Jenis Kain' di Main Atrium Senayan City Mall, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2016.

Berbeda dengan semua kain dari serat yang dihasilkan oleh tanaman, dan sutra, kain wool, mohair, ‘chasmere’, kain-kain ini mudah menyerap air, tetapi juga mudah melepaskannya, dan memiliki karakter khusus untuk menahan suhu tubuh penggunanya.

Kain-kain dari serat sintetis awalnya dibuat untuk menggantikan kain-kain dari serat alam. Walau karakteristik utama dari serat alam tidak bisa dipenuhi oleh serat sintetis, “look” dari serat sintetis sudah semakin menyerupai dari serat alam yang ditirunya. Misalnya polyester yang meniru penampakan katun, nylon meniru kilaunya sutra, dan akrilik yang meniru tebalnya wool.

Ilustrasi kain/Pixabay

Kain sintetis memiliki karakter utama tidak mudah menyerap air, tetapi mudah melepaskan air. Sehingga membuat perawatan pada pencuciannya jauh lebih mudah dibandingkan dengan kain dari serat alam. Sementara kain dari serat sintetis tidak tahan panas dibandingkan kain dari serat tumbuhan, membuat kain sintetis memerlukan ketelitian tambahan pada saat penyetrikaan.

Panduan umum pemeliharaan pakaian:

  • Pisahkan pakaian berwarna putih, pakaian berwarna cerah, dan pakaian berwarna gelap.
  • Pakaian berwarna dicuci dan dijemur dalam keadaan terbalik, bagian dalam di luar.
  • Tidak langsung terkena matahari.
  • Jangan menyemprotkan parfum langsung pada baju dari kain kain sutra.
  • Kain sutra lebih baik dicuci tangan dan diangin-anginkan.
  • Panas setrika disesuaikan dengan jenis kain yang akan disetrika.
  • Kebaya brokat tanpa payet, dicuci tangan, diangin-anginkan, disimpan dengan cara digantung.
  • Kebaya dengan payet, dicuci tangan, diangin-anginkan tanpa digantung, disimpan dengan cara dilipat.
  • Baju-baju hangat dari wool, dicuci tangan dengan sabun khusus wool, dengan air dingin, tidak diperas, diangin-anginkan tanpa digantung.

Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana karakter si kain kesayangan. Mulai dari sekarang rawat dia baik-baik ya, jangan samoai dia kusam sebelum waktunya. 

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading