Sukses

Fashion

Review: Novel Love & Gelato Karya Jenna Evans Welch

Judul: Love & Gelato
Penulis: Jenna Evans Welch
Penerjemah: Yuniasari Shinta Dewi
Penyunting: Yuli Pritania
Penata aksara: CDCC
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Cetakan ke-1, Juli 2018
Diterbitkan oleh Penerbit Noura (PT Mizan Publika)

Ibumu meninggal dan tiba-tiba saja kau harus tinggal bersama ayahmu yang bahkan tidak kau ketahui keberadaannya selama ini. Tepat itulah yang dialami Lina Emerson.

Oh, tapi ayahnya tinggal di Italia. Bayangkan saja musim panas, langit cerah, perbukitan hijau, dan tentu saja gelato yang lezat. Sayangnya, semua itu sama sekali tidak membuat Lina bahagia. Lalu, jurnal ibunya mengubah segalanya, dengan kalimat pembuka mengejutkan, "Aku membuat pilihan yang salah."

Kini, Lina memiliki tujuan: menguak teka-teki masa lalu sang ibu. Lina bertualang menyusuri Florence ditemani Ren, sahabat barunya. Pada saat yang sama, ada Thomas, pemuda luar biasa tampan beraksen British, yang berhasil memesona Lina pada pandangan pertama. Lina menyukai Thomas, tapi kedekatannya dengan Ren mulai membuat perasaannya goyah.

Ibunya pernah bilang Florence adalah tempat sempurna untuk jatuh cinta, yang juga berarti menjadi tempat terburuk untuk patah hati. Bisakah cinta sesederhana gelato saja? Lembut, nikmat, dan mencuri hati?

***

Carolina Emerson (Lina) akhirnya tiba di Italia dan tinggal di rumah ayahnya, Howard. Rumah yang ditinggalinya pun lokasinya tidak biasa. Lebih tepatnya berada di area permakaman. Wah, kok bisa lokasinya di tengah permakaman? Howard bekerja sebagai pengurus permakaman Florence American Cemetery & Memorial. Memang bukan permakaman yang masih 'aktif' tapi tetap saja bikin merinding bila tinggal di rumah yang sekelilingnya dipenuhi dengan jajaran batu nisan.

Setelah kematian ibunya, Lina dilanda duka yang sangat mendalam. Sesuai dengan permintaan terakhir ibunya dan dorongan dari nenaknya, Lina akhirnya mengiyakan untuk terbang ke Italia dan tinggal bersama Howard di Florence. Setidaknya selama musim panas ini saja.

Awal pertemuan Lina dan Howard terbilang cukup canggung. Selama 16 tahun masa hidupnya, ini pertama kalinya bagi Lina mengetahui sosok Howard. Tapi kenapa Howard tidak pernah mengunjunginya? Kenapa Howard tak pernah menghubunginya? Kenapa baru sekarang setelah ibunya meninggal, Lina dipertemukan dengan Howard?

Novel Love and Gelato./Copyright Vemale/Endah

Tak lama setelah tinggal di rumah Howard, Lina diberi jurnal oleh Sonia. Sonia adalah asisten pengurus permakaman dan juga sahabat ibu Lina, Hadley semasa muda. Jurnal tersebut adalah jurnal milik mendiang Hadley, dikirimkan kepada Sonia. Sonia pun merasa kalau jurnal itu adalah untuk Lina karena datangnya jurnal itu bisa dibilang bersamaan dengan tibanya Lina di Florence.

Butuh keberanian besar bagi Lina untuk membaca jurnal ibunya itu. Membaca jurnal sang ibu sama saja memperparah rasa sedihnya dan kehilangannya. Tapi ada begitu banyak pertanyaan di benaknya dan jurnal itu mungkin bisa memberinya jawaban.

"Kau tahu istilah untuk seseorang yang memperlihatkan perasannya secara terang-terangan? Nah, dalam bahasa Italia, kau menyebutnya 'avere il cuore in mano'. Kau memegangi hatimu dalam genggaman... ."

Novel ini manis, hangat, dan menghibur./Copyright Vemale/Endah

Selama tinggal di Florence, Lina berkenalan dengan Lorenzo (Ren). Ren pun menjadi teman berkelana Lina. Bersama Ren, Lina menjelajahi berbagai tempat menarik. Bahkan Lina juga membagi rahasia soal isi jurnal ibunya. Ren mengenalkan lezat dan manisnya gelato pada Lina. Tak butuh waktu lama sampai Lina langsung tergila-gila pada lezatnya gelato.

Berkat Ren pula, Lina memiliki teman-teman baru. Salah satunya adalah Thomas, si cowok ganteng beraksen British yang dijuluki "model celana dalam" oleh Addie, sahabat Lina di Amerika. Tapi hubungan mereka terbilang cukup rumit. Ada yang suka dengan yang lain, ada yang diam-diam menyimpan rasa, hingga ada yang bingung dengan perasaannya sendiri.

Love & Gelato ini novel yang manis. Kita akan diajak jalan-jalan di Florence, mengunjungi sejumlah tempat menarik seperti Duomo, dan Ponte Vecchie. Sampai menguak tempat yang disebut sebagai toko roti rahasia. Juga membahas berbagai cerita sejarah, seperti Florence yang disebut sebagai tempat lahirnya Renaissance dan Rape of the Sabine Women. Petualangan Lina dan Ren benar-benar seru dan berkesan.

Jurnal Hadley menjadi penghubung untuk Lina bisa menjelajahi banyak tempat menarik. Sekaligus bisa menemukan jawaban akan sosok Howard yang sebenarnya. Ada yang disebut dengan X. Ada kejadian-kejadian yang selama ini tak pernah diceritakan Hadley semasa hidup pada Lina.

Ibunya pernah bilang Florence adalah tempat sempurna untuk jatuh cinta, yang juga berarti menjadi tempat terburuk untuk patah hati. Dari pengalamannya tinggal bersama Howard, Lina mendapat banyak pengalaman sekaligus berbagai kenangan. Ada yang manis, tapi juga ada yang begitu pahit. Ada tawa juga air mata. Ada yang jatuh cinta, tapi ada hati yang patah.

Love & Gelato cocok sekali buat kamu yang menyukai bacaan yang ringan dan hangat. Berdamai dengan kehilangan dan menemukan kembali cinta. Meski belum tentu semua hal bisa semanis gelato tapi hidup bisa menyimpan kejutannya sendiri.





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading