Sukses

Fashion

Kini Produk Herbal dan Jamu Kini Dapat Dibeli Secara Online

Jika dahulu ingin minum jamu, kita cukup menunggu 'mba jamu' lewat di depan rumah, segelas minuman penuh khasiat ini pun langsung bisa kita nikmati. Sayangnya, berkembangnya zaman membuat 'mba jamu' mulai sulit ditemukan apalagi di kota-kota besar. 
 
Padahal, Chief Operating Office dari Gogobli, Joe Hansen mengatakan, jamu masih dicari banyak orang karena diyakini ampuh untuk meningkatkan stamina tanpa efek samping.
 
“Masyarakat masih banyak mencari jamu dan herbal justru saat ini trennya naik dari pasar kami itu ada 30-40 persen konsumen," ungkap  Joe Hansen, dalam acara ‘Change or Die’, di Jakarta Pusat, Selasa (17/4).
 
Kesulitan tersebut pun dimanfaatkan e-commerce, Gogobli, untuk mempermudah para konsumen menemukan produk herbal seperti jamu dari lokal ataupun Tiongkok. 
 
“Saat ini banyak masyarakat bingung mencari produk herbal seperti jamu. Jikapun ingin mendapatkannya masih terbatas dari tangan ke tangan. Untuk itu, jika para mitra toko bergabung  di Gogobli  maka akan lebih mendapat harga yang bagus, pasar yang luas, dan masyarakat bisa menjangkaunya,"tambahnya. 
 
Joe mengatakan, Gogobli pun terus mengajak toko-toko untuk bertransformasi online agar tetap bisa berkompetisi di era digital ini. Sebab,Data dari APJII 2018 mencatat pengguna internet di Indonesia tahun ini telah mencapai 143,26 juta jiwa, di mana berarti terdapat 54,68% penduduk Indonesia yang telah melakukan menikmati koneksi internet. 
 
 
Dari data tersebut, pasar e-commerce Indonesia pun akan diprediksi mencapai US$130 miliar di tahun 2020. Indonesia pun berkontribusi sekitar 50% dari pengeluaran e-commerce pada 2025 di kawasan Asia Tenggara sedangkan investasi untuk e-commerce di Indonesia pun mencapai angka US$ 9 miliar pada 2017. 
 
“Gogobli saat ini berhasil menggaet 20 ribu mitra toko yang tersebar di berbagai toko di Indonesia. Tak hanya jamu dan herbal, kami juga berkomitmen dan berkoordinasi untuk bersinergi bersama Badan Pengawasan Obat Makanan serta Dinas Kesehatan setempat untuk menjamin label izin produk herbal, jamu dan kosmetik,” tutupnya.
(vem/asp)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading