Sukses

Lifestyle

Haruskah Perbedaan Memisahkan? #TanyaSETIPE

Saya menjalin hubungan dengan pria, yang banyak memiliki perbedaan agama dan usia, haruskah hubungan kami berakhir?

-oOo-

Hai Vemale,

Namaku T, usia 26 tahun, tinggal di Denpasar.

Sekitar 6 bulan lalu saya kenalan dengan cowok yang masih kuliah, usianya 5 tahun di bawah saya. Saya tidak pernah tertarik dengan brondong, tetapi yang satu ini pengecualian. Bersamanya, kami bebas mencurahkan pemikiran dan perasaan, kami sudah seperti teman lama yang akhirnya bertemu dan cocok.

Klise mungkin, tapi kenyamanan ini membuat kami sama-sama memikirkan hubungan yang lebih serius. Hanya saja, dari kenyamanan dan kecocokan sifat atau pemikiran kami, ada banyak perbedaan besar yang bisa membuat hubungan kami layu sebelum berkembang.

Kami beda agama, saya sudah bekerja tetapi dia masih sangat serius dengan kuliahnya (saya tidak matre, tetapi kata beberapa teman saya, kadang jika pihak perempuan sudah punya penghasilan sedangkan si cowok belum, itu bisa membuat harga diri si cowok jatuh dan jadi hal yang bisa bikin ribut), dan yang jadi penghalang besar adalah beda umur kami jauh.

Mungkin tim vemale sedang tertawa ya, hahaha.. banyak banget bedanya.

Usia saya sudah memasuki masa hubungan serius, orang tua juga sudah memberi kode "Kapan kamu ngenalin calon mantu ke papa dan mama?" Sedangkan saya jatuh cinta dengan seseorang yang masih membangun pondasi masa depannya. Dia adalah cowok yang serius dengan kuliah dan pekerjaannya kelak, prestasinya selalu bagus, lebih sering tidur di atas tumpukan buku ketimbang kasur. Keseriusan dia akan profesinya inilah yang membuat saya berpikir panjang.

Dia masih akan melanjutkan kuliah setelah lulus S1 karena profesinya kelak mengharuskan dia melanjutkan sekolah tanpa putus. Dia pernah bilang, "Kamu bersedia menunggu? Kalau kamu bersedia, aku akan jadi yang terbaik untuk kamu,"

Saya sangat sulit jatuh cinta, baru kali ini hati saya benar-benar runtuh. Bukan karena janji-janjinya, tetapi karena pemikiran kami selalu klop dan imbang. Saya bersyukur jatuh cinta di tangan cowok yang baik, yang tidak neko-neko hidupnya, lurus. Ingin sekali saya menunggu seperti yang dia minta, tetapi jikalau kami menikah kelak, saya harus menunggu MINIMAL 6 tahun. Wah sudah berapa itu usia saya?

Saya ingin sekali menikah atas dasar rasa nyaman dan cinta, bukan karena tuntutan sosial, bukan karena kasihan dengan orang tua, bukan karena dikejar-kejar usia. Buat saya, menikah adalah media untuk saling mencintai, membahagiakan dan mendewasakan.

Tetapi saya tidak yakin sanggup menunggu selama itu, segala hal bisa terjadi selama menunggu, sedangkan kami punya banyak perbedaan yang bisa jadi batu sandungan besar.

Bantu saya vemale. Kalaupun saya harus melepaskan dia, beri saya tips bagaimana caranya menetralkan hati. Saya tahu hati saya akan sangat berdarah jika memang saya harus meninggalkannya.

Terima kasih


(vem/setipe/apl)

Analisa Tim Setipe

Halo, T. Terima kasih sekali ya sudah mau berbagi dengan Setipe.com dan Vemale! Tampaknya hubungan kalian cukup rumit ya. Percaya tidak, pada kebanyakan pasangan biasanya berbagai perbedaan biasanya malah menguatkan hubungan. Tapi tidak sedikit juga sih yang malah jadi penghalang. Kalau prinsip kamu memang ingin menikah atas dasar rasa nyaman dan cinta, dan jika kamu rasa dia orang yang tepat dan pantas untuk ditunggu, kenapa tidak? Kelihatannya, kamu tidak menyukai hal-hal yang gambling dan tidak memiliki cukup keberanian untuk mengambil risiko. Padahal, butuh keyakinan yang kuat agar hubungan yang sehat bisa kalian nikmati. Coba yuk dipikirkan matang-matang lagi!

Solusi Setipe

Bagaimana dengan kamu?

Pertama, kamu perlu ingat. Usia bukan tolak ukur akan kedewasaan seseorang. Usia hanyalah angka. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dinilai buruk jika memutuskan untuk menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda. Tapi, jika kamu concern pada hal lain, misalnya secara fisik dan biologis, perbedaan usia mungkin menjadi masalah. Nah, pertanyaannya apakah kamu siap akan hal itu?

Kedua, tentang perbedaan agama. Tentunya hal ini cukup krusial karena menyangkut hal-hal yang prinsipil. Selain itu, berhubung pernikahan membutuhkan pemikiran mendalam, kamu juga perlu memikirkan jangka panjangnya. Bagaimana proses pernikahan secara agamanya, apakah ada pihak yang mau 'mengalah' atau tetap dengan keyakinannya masing-masing. Selain itu, bagaimana jika punya anak nanti? Apakah anak harus ikut ayah atau ibunya? Juga masih banyak hal lain yang perlu kamu pikirkan. Nah, apa kamu juga siap akan hal itu?

Kalau dari kamu sudah siap akan kedua hal tersebut, tentunya perbedaan bukan masalah. Kamu hanya perlu memantapkan hati kamu. Selama kedua pihak menjaga komitmennya dengan baik, niscaya 6 tahun penantian tidak akan sia-sia. Berdoalah untuk selalu didekatkan dengan orang yang tepat. Jadi kalau ternyata kalian menjauh, berarti Tuhan punya maksud lain.

Bagaimana dengan keluargamu?

Di Indonesia saat ini, pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua orang yang saling mencintai. Melainkan dua buah keluarga besar! Memang bukan hal yang mudah menyatukan dua keluarga, apalagi jika ada perbedaan yang mendasar di dalamnya. Oleh karenanya, kamu perlu tau apakah masing-masing keluarga merestui hubungan ini? Karena kalau tidak, tentunya hubungan kamu semakin menantang.

Jika memang hubungan yang kamu jalani memiliki titik terang, tidak ada salahnya lho untuk mencoba. Ingat kan ada pepatah yang bilang 'If you never try, you will never know?' Beda halnya jika kamu tahu hubungan ini tidak akan bisa dibawa kemana-mana. Terus-terusan dengan orang yang sama hanya akan membuang waktu dan menutup peluang kamu untuk membuka pintu yang lainnya. Untuk bertahan atau melepaskan, hanya kamu sendiri yang tahu mana yang terbaik. Asalkan, mantapkan hati dan jangan ragu, kamu pasti bisa menghadapinya. Good luck!

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading