Sukses

Lifestyle

Kalau Ngaku Sahabat, Jangan Baru Nongol Kalau Pas Butuh Aja

Hidup lebih berwarna dan banyak cerita saat kita dikelilingi sahabat-sahabat terbaik. Sungguh beruntung bila kamu memiliki sahabat yang awet selama bertahun-tahun. Menyenangkan sekali rasanya bila kita selalu bisa memastikan bahwa akan ada selalu sahabat terbaik yang berada di sisi kita di setiap suka duka.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun dan memperkuat sebuah ikatan persahabatan. Tapi sungguh hanya butuh waktu singkat untuk merusak dan menghancurkan. Itulah kenapa meski terpisah jarak yang jauh atau jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, komunikasi perlu tetap dijaga dengan baik.

Sedih pastinya bila ada sahabat yang kemudian baru nongol kalau pas butuh atau ada maunya saja. Semoga sih kita bukan termasuk tipe sahabat yang seperti itu. Tapi gimana kalau ada sahabat yang perilakunya berubah dan baru muncul ketika membutuhkan bantuan kita?

Bersikap Jujur dan Terbuka Seharusnya Tak Jadi Masalah
Karena sudah bertahun-tahun bersahabat, seharusnya sih bersikap jujur bukan lagi hal yang berat untuk dilakukan. Kalau kamu merasa sahabatmu itu mulai berubah dan sering seenaknya sendiri, rasa-rasanya nggak masalah kalau kamu berusaha jujur. Jujur kalau kamu tersinggung dengan sikapnya. Tapi memang harus disampaikan dengan cara yang baik biar nggak tersinggung. Dia juga perlu tahu kalau kamu pasti akan bantu kok asal dia mau memperbaiki sikap dan kebiasaannya itu.

Foto: copyright pinterest.com

Jika Sikapnya Kelewatan, Mungkin Kita Harus Jaga Jarak
Semakin dewasa, kadang lingkaran persahabatan kita akan mengecil. Jumlah teman dekat tak sebanyak sebelumnya. Tapi justru itu yang kadang paling baik. Sehingga kamu bisa lebih mudah menjaga komunikasi dengan baik. Kalau ada sahabat yang sikapnya mulai kelewatan, mungkin kita memang harus agak menjaga jarak. Tujuannya agar kita juga bisa tetap menjaga dan menikmati hidup kita. Dan biar dia juga sadar diri.

Tak Perlu Memaksakan Diri Jika Memang Sulit Bagimu
Sikapnya yang menjengkelkan sudah bikin sakit hati. Sulit rasanya untuk bisa benar-benar ikhlas membantunya karena sikapnya itu. Buat kamu yang penyabar, membantunya tanpa mempersoalkan sikapnya jelas jadi hal yang terbaik meski sungguh berat. Tapi buat kamu yang merasa sudah lelah dengan semua sikapnya, sepertinya tak usah memaksakan diri. Daripada nanti malah bikin kamu tambah sakit hati, ya nggak?

Foto: copyright krexy.com

Komunikasi Tetaplah Perlu Dijaga
Kita nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Mungkin sikap temanmu yang seenaknya sendiri itu karena ada beberapa pengaruh dan penyebab yang tak kita pahami dengan baik. Sehingga dia baru nongol pas butuh bantuan. Kita bisa berusaha untuk memberi bantuan secukupnya. Karena siapa tahu nanti justru dia lah yang akan jadi penolong kita yang pertama saat kita jatuh suatu hari nanti. No one knows, right?

Saat sahabat yang begitu sayangi berubah jadi orang asing, ah pasti sedih sekali rasanya. Semacam ada lubang di dalam hati yang meninggalkan luka perih. Ada perasaan terkhianati yang rasanya akan sulit untuk dihilangkan. Meski sulit menerima kenyataan tersebut, mau tak mau kita tetap harus melanjutkan hidup kita. Toh, masih banyak prioritas hidup kita yang jauh lebih penting daripada mengurusi sahabat atau teman yang sudah tak lagi menghargai sebuah ikatan persahabatan.

Semoga sih nggak ada sahabat kita yang punya sikap "baru nongol pas butuh" atau "baru muncul kalau ada maunya" aja. Kalau pun ada, ya semoga dia bisa segera kembali ke jalan yang benar, ya Ladies.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading