Sukses

Parenting

Anak Perempuan Ternyata Lebih Takut Pelajaran Matematika

Kalau berbicara mengenai mata pelajaran di sekolah? Jujur saja, mata pelajaran apa yang membuatmu takut, khawatir dan tegang? Apakah itu pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Sosial atau Ilmu alam? Dikutip dari laman asiantown.net, mata pelajaran yang sering kali membuat anak-anak takut adalah mata pelajaran matematika. Dan lagi, anak perempuan dikatakan memiliki rasa takut yang lebih besar atau tinggi jika dibandingkan dengan anak laki-laki.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak perempuan lebih khawatir dan belajar lebih keras untuk menyelesaikan soal matematika. Di beberapa negara termasuk negara maju seperti Jerman dan Norwegia ditemukan bahwa anak perempuan lebih takut terhadap pelajaran matematika jika dibandingkan dengan anak laki-laki.

Penelitian ini dilakukan pada 15 ribu anak dengan rentang usia 15 tahun dari Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) di 68 negara sejak tahun 2003 sampai 2012. Penelitian ini tidak hanya dilihat dari prestasi anak untuk menyelesaikan soal matematika tetapi juga dilihat dari sikap serta emosi anak. Hasilnya, anak perempuan lebih khawatir, lebih tegang dan takut terhadap matematika jika dibandingkan dengan anak laki-laki.

Para peneliti menemukan bahwa anak perempuan lebih cemas, tergesa-gesa dan khawatir saat menyelesaikan soal. Gijsbert Stoet, seorang psikolog dari Universitas Glasgow mengatakan bahwa, "Perempuan sangat mementingkan perasaan dan mudah cemas serta khawatir. Selama ini, kebijakan untuk menjadikan wanita ahli terhadap ilmu teknik, komputer, fisika dan matematika sebagian besar telah gagal. Kesetaraan gender memang sangat perlu dilakukan. Namun, kita tetap harus ingat bahwa kemampuan pria dan wanita tetap memiliki perbedaan. Kesetaraan gender bukanlah faktor utama  agar anak perempuan mau menyukai dan ahli di bidang matematika atau fisika."

Meski para peneliti telah menemukan bahwa anak perempuan takut terhadap matematika, hal ini tetap saja tidak menutup kemungkinan bagi seorang anak perempuan untuk ahli dan mendalami ilmu matematika dan sejenisnya. So, ketika menemukan buah hati tidak terlalu mahir dalam pelajaran matematika, usahakan untuk tidak memaksa mereka untuk ahli matematika. Pada dasarnya, setiap anak memiliki keahlian dan kemampuan masing-masing yang tentunya berbeda antara satu dengan lainnya.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading