Sukses

Parenting

Dicari, Wanita Muda Cantik Dan Pintar Untuk Donor Sel Telur

Ketika mendengar donor sel telur, apakah yang pertama tergambar dalam pikiran Anda, Ladies? Banyak orang yang belum mengetahui secara pasti apa itu donor sel telur.

Donor sel telur adalah wanita yang mengikat janji atau kesepakatan (gestational agreement) dengan pasangan suami-istri. Intinya, donor bersedia memberikan sel telurnya bagi pasangan suami-istri, dengan menerima suatu imbalan tertentu.

Donor sel telur masih kontroversial. Di sejumlah negara, seperti Indonesia, praktik ini dilarang oleh agama. Dulu, hanya ada satu alasan mengapa pasangan menyewa rahim atau mendonorkan sel telur, yaitu calon ibu mengalami masalah kesehatan tertentu sehingga sulit hamil. Tapi sekarang, tak sedikit pasangan yang melakukannya berdasarkan alasan yang jauh lebih sederhana.

Seperti dilansir dari chinadaily.com.cn, sebuah klinik kesuburan di China memperluas layanan mereka kepada para mahasiswi di universitas terkenal. Mereka mencari donor sel telur. Uniknya, mereka hanya mencari donor dari mahasiswi yang cantik dan pintar saja.

Zhang, petugas informasi pada International Surrogacy Center, yang berpusat di Shanghai, China mengatakan, jika mereka sedang mencari wanita yang mau mendonorkan sel telurnya. Para donor ini akan diberikan imbalan sebanyak 6000 sampai 8000 yuan atau sekitar Rp 12 juta hingga Rp 16 juta. Imbalan tersebut sebagai pengganti subsidi gizi bagi sang donor.

"Donasi sel telur tidak berbahaya bagi kesehatan, dan donor  membantu pasangan yang tidak dapat memiliki bayi mereka sendiri untuk beberapa alasan. Ini adalah kerjasama timbal balik. Cek kesehatan dan pengambilan sel telur akan dilakukan di rumah sakit umum." kata Zhang.

Menurut Zhang, kebanyakan klien menginginkan donor yang memiliki tinggi lebih dari 160 cm dan  berkulit terang. Informasi tentang donor akan dikumpulkan secara rahasia.

Zhang mengaku jika lembaga tempatnya bekerja  telah berpengalaman selama 3 tahun dalam layanan donor sel telur dan sperma. Di klinik tersebut, pihak donor menandatangani surat jika mereka tidak berhak untuk komplain jika ada keluhan setelah donasi dilakukan.

Di Beijing, pasar gelap untuk mengumpulkan sel telur dari siswa perempuan di universitas-universitas ternama juga ada. Klien biasanya membayar agen 40.000 sampai 80.000 yuan atau sekitar Rp 80 juta hingga Rp 165 juta, tapi donor hanya mendapat sedikit uang karena sebagian besar dikurangi oleh lembaga.

Para agen ini biasanya memasang papan iklan di jalan ataupun di buletin online universitas. Mengirim pesan secara online biasanya dilakukan antara agen dan donor. Para klien seringkali meminta untuk bertemu dengan donor mereka sebelum proses donasi dilakukan. Jika donasi dilakukan di pasar gelap, donor tidak memiliki perlindungan hukum.

Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China merilis peraturan soal donasi sel telur pada tahun 2006. Peraturan ini hanya memungkinkan perempuan yang memiliki fertilisasi in vitro untuk menyumbangkan sel telur.

Dalam hukum negara China, telur dari satu donor dapat diberikan untuk maksimal lima perempuan yang telah menikah. Sedangkan bagi wanita lajang hal tersebut tidak diperbolehkan.

Ada hubungan yang saling menguntungkan dalam proses donasi ini. Itulah hal yang menjadi landasan mengapa donor sel telur banyak diminati. Bukan saja hambatan reproduksi calon ibu yang terselesaikan masalahnya, donor sel telur membawa keuntungan finansial bagi wanita-wanita yang memerlukan tambahan uang.

Sama-sama untung, tapi tetaplah kontroversial. Bagaimana menurut Anda Ladies?



(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading