Sukses

Lifestyle

Di Biro Jodoh Ini, Para Jomblo Disuruh Pakai Masker karena...

Sudah ingin berumah tangga tapi kok masih jomblo aja? Ingin menemukan pasangan yang tepat tapi nggak punya banyak waktu untuk membangun jaringan baru? Dalam situasi seperti itu, salah satu solusinya adalah menggunakan jasa biro jodoh.

Setiap biro jodoh punya cara unik untuk membantu para jomblo menemukan belahan jiwanya. Tak terkecuali sebuah biro jodoh di Jepang yang bernama Def Anniversary ini. Seperti yang dilansir oleh odditycentral.com, Def Anniversary merupakan biro jodoh yang terkenal di Jepang. Dan untuk memudahkan para jomblo menemukan pasangan yang pas, ada sebuah aturan yang diberlakukan. Apa itu?

Jadi, para jomblo yang mengikuti ajang pencarian jodoh ini diharuskan pakai masker dalam acara kencan yang diadakan. Dalam acara kencan kilat, para jomblo diminta untuk memakai masker. Kalau selama ini masker biasa digunakan kalau kita sedang sakit atau saat cuaca sedang buruk, kali ini masker digunakan saat sedang kencan. Agak unik memang.

Ternyata tujuan dari Def Anniversary meminta para jomblo memakai masker saat acara kencan adalah agar fokusnya tak soal penampilan fisik. Jadi supaya bisa lebih fokus ke soal kepribadian dan karakter para calon jodoh tersebut. Wah, masuk akal juga ya.

Foto: copyright odditycentral.com

"Agar bisa naik ke pelaminan, penting untuk mendapat kesempatan mengetahui kepribadian dan prinsip di awal-awal perkenalan," ujar Kei Matsumura, kepala biro jodoh Def Anniversary. "Kami memilih masker operasi sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut," sambungnya.

Penggunaan masker itu ternyata juga cukup membantu para jomblo yang pemalu. Mereka bisa lebih mudah berinteraksi dan mengobrol dengan lawan jenis. Apalagi generasi muda Jepang yang tumbuh di era digital saat ini merasa kalau interaksi tatap muka itu sulit dan menakutkan. Kalau pakai masker, jadinya mereka lebih nyaman untuk berkenalan dan ngobrol singkat.

"Karena aku tak dinilai dari penampilan luar saja, kurasa aku jadi lebih mudah mengobrol dengan wanita," ujar Yasumasu Kishi, pria berusia 28 tahun. Chiharu Tsukahara, seorang pegawai kantoran berusia 28 tahun juga mengungkapkan pendapatnya. Ia berkata, "Kurasa aku jadi lebih mudah mengetahui jati diri mereka dan tak cuma menilai mereka dari penampilannya saja. Di acara ini, kepribadian yang diutamakan. Aku cukup menyukainya."

Angka pernikahan di Jepang juga menurun. Dari 10,1 per seribu orang di tahun 1975 jadi 5,1 per seribu orang di tahun 2014. Penyebabnya tak sebatas kepribadian generasi muda Jepang yang pemalu. Tapi juga ada faktor lain seperti jam kerja yang panjang, sehingga mereka tak punya waktu luang untuk memikirkan soal jodoh dan pernikahan.

Kalau di Indonesia ada biro jodoh seperti Def Anniversary ini, kamu tertarik buat ikutan nggak?

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading