Sukses

Lifestyle

Lakukan Ritual Puasa 68 Hari Penuh, Gadis Ini Ditemukan Tewas

Ladies, berpuasa memang merupakan anjuran yang sangat baik untuk kesehatan tubuh maupun jiwa. Dengan berpuasa, kita menahan nafsu keduniawian dan membiarkan tubuh kita sejenak beristirahat untuk melakukan regenerasi.

Biasanya, puasa yang dilakukan dengan durasi waktu tertentu, yang tentunya memperhatikan asupan gizi dan kekuatan tubuh manusia. Tetapi apa yang dilakukan oleh seorang gadis berusia 13 tahun asal Hyderabad, India, ini berbeda. Aradhana ditemukan tewas setelah menjalani puasa selama 68 hari.

Aradhana, siswa kelas 8 ini, dirawat di rumah sakit hanya dua hari setelah ia menyelesaikan ritual Chaumasa. Chaumasa merupakan ritual agama Jain untuk menyucikan diri setelah melakukan dosa berat. Ritual Chaumasa meniadakan makan dan minum.

Setelah melakukan puasa, Aradhana ditemukan meninggal karena serangan jantung. Sebetulnya, ini bukan kali pertama gadis ini melakukan ritual puasa dalam jangka waktu yang panjang. Sebelumnya Aradhana pernah melakukan ritual puasa selama 41 hari dan sehat wal'afiat.

Atas meninggalnya Aradhana, masyarakat di sekitar berspekulasi tentang apa tujuan dan mengapa keluarganya memperbolehkan gadis muda ini melakukan ritual puasa yang durasinya begitu panjang. Bahkan, ada yang menyangka hal ini terkait dengan usaha bunuh diri atau pembunuhan.

"Kami tidak menyembunyikan apapun. Semua orang tahu Aradhana berpuasa. Mereka datang dan berfoto selfie dengannya. Kemudian sekarang banyak orang menuduh kami melakukan pembenaran atas ritual puasanya selama 68 hari," ujar kakek Aradhana, Manekchand Samdhariya.

Menurut pemimpin agama Jain, puasa dalam waktu lama biasanya ditujukan untuk orang tua yang telah menjalani hidup dan ingin melakukan penyucian diri. "Tidak pernah boleh ada unsur paksaan atau tekanan saat puasa. Ini adalah sebuah tragedi dan kita harus belajar dari hal ini," kata Maharasa Ravinder Muniji, seorang tokoh agama, seperti yang dilansir dari ndtv.com.

Sekitar 600 orang menghadiri pemakaman Aradhana. Mereka menganggap prosesi pemakaman Aradhana merupakan suatu tanda perayaan.

Meskipun suatu ritual keagamaan, selayaknya kita harus memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan tubuh kita. Apakah sanggup atau tidak menjalankan secara penuh.

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading