Sukses

Lifestyle

Balas Dendam ke Mantan, Wanita Sebar Foto Dirinya Tanpa Busana

Bagi sebagian besar orang tidak bisa lepas dari internet. Internet kini menjadi salah satu kebutuhan orang. Seseorang bisa mencari dan menemukan sesuatu dengan cepat dan mudah. Teknologi berupa internet semakin memudahkan kehidupan manusia.

Dan, tidak ada batas wilayah negara. Semua bisa terhubung dengan cepat. Termasuk berita atau hal-hal berbau pornografi yang merupakan salah satu penyebab orang-orang perlu waspada dalam penggunaan internet. Internet bisa mengancam nama baik seseorang, terutama bagi seseorang yang menyebar foto-foto tanpa busana pasangannya, mungkin saja.

Dilansir oleh Huffingtonpost.com, seorang aktivis perempuan baru saja menyebar foto-foto tanpa busananya di internet. Dia melakukan itu untuk balas dendam atas tindakan mantan kekasihnya yang sebelumnya telah menyebar foto-foto pribadi mereka saat berhubungan suami istri ke internet. Anehnya, wanita itu menolak bahwa dia malu karena tubuhnya tanpa busana.

(vem/nip)

Holten Dendam Karena Foto Intim Mereka Disebar Mantan

Serangkaian foto baru Emma Holten yang tanpa busana, dipotret oleh seorang fotografer yang dipilihnya, yang sekiranya aktivis itu dapat menunjukkan tubuhnya dalam pengertiannya sendiri. Aktivis yang berasal dari Denmark itu adalah korban pelecehan seksual berupa fotografi yang disebarkan mantan kekasihnya dalam sebuah situs.

Dalam sebuah esai situs feminis Hysteria, Holten menerima beberapa pesan menjijikkan dari orang-orang yang telah melihat gambarnya. Holten memutuskan untuk 'merebut' kembali tubuhnya dengan memberanikan diri untuk difoto telanjang.

Dia bekerjasama dengan fotografer Cecilie Bodker Jensen untuk membuat beberapa gambar dirinya untuk menggambarkan dirinya sebagai subjek manusia, bukan objek seksual. Seri fotonya awalnya diterbitkan oleh majalah Friktion, yang memamerkan foto aktivitas sehari-hari Holten di apartemen.

Holten Berjuang Untuk Korban Pornografi

Holten mengatakan kepada majalah Elle bahwa dia hanya mampu berpartisipasi dalam pemotretan tersebut karena sistem pendukung dan bos Holten memakluminya. Dia mengakui bahwa jalan ini tidak sembarangan bisa dilakukan bagi korban kekerasan atau balas dendam atas pornografi, tapi juga dia berharap bahwa tindakannya akan membantu melepaskan jeratan pengalaman buruk para korban pornografi.

“Saya mengatakan kepada para korban, Anda hidup dalam budaya patriarki yang berusaha menargetkan Anda untuk menjadi siapa dirimu bukan bagaimana dirimu, dan mereka keliru, dan kau benar! Anda punya hak untuk mengambil gambar atau video, orang-orang yang menghina Anda idiot berarti mereka misoginis yang hanya berusaha untuk menjatuhkan Anda untuk mengembangkan diri. Orang baik percaya Anda benar, kami berjuang untuk Anda.” jelas Holten.

Holten merasa jengkel karena menurut survei tahun 2013, 10% mantan pasangan telah mengancam untuk melepaskan foto-foto pribadi mereka, dan 60% dari orang-orang menindaklanjuti atas ancamannya. Diperkirakan 90% dari korban pornografi atas motif balas dendam adalah perempuan.

Foto Tanpa Busana Dirinya Bisa Membantu Korban Pornografi

Aktivis mendorong agar pelaku balas dendam yang berlaku pornografi dihukum di seluruh dunia, seperti yang telah dilakukan di 13 negara bagian Amerika Serikat.

Holten berharap bahwa foto-foto itu dapat memberikan kontribusi pada perjuangan melawan tindakan balas dendam dengan pornografi dengan memaksa orang-orang mempertimbangkan perbedaan antara gambar-gambar itu, mana gambar yang murni pornografi, balas dendam atau perjuangan dengan atau tanpa seizin pemilik tubuh.

Menurut Holten, tidak ada seks, visual atau gambar seksual yang dapat diterima tanpa persetujuannya, bila tanpa persetujuan berarti merupakan pelanggaran. Bagaimana menurut Anda, ladies?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading