Sukses

Lifestyle

Kisah Tragis: Anakku Berkencan Dengan Seorang Pembunuh

Sharon Stokes tidak pernah menyangka bahwa dirinya dalam bahaya. Pria yang menemaninya menghabiskan malam bersama ternyata seorang psikopat. Adam Thomas adalah seorang psikopat yang baru saja membunuh seorang pekerja berumur 35 tahun.

Dikisahkan, Sharon sedang menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketika bertemu Thomas di sebuah klub malam. Wanita ini mulai tertarik pada Thomas karena memang perawakannya tinggi dan tampan. Setelah perkenalan itu, Sharon mengajak Thomas untuk bertandang ke rumahnya.

Keesokan harinya, Thomas mendatangi rumah Sharon. Thomas mulai mabuk dan berubah menjadi monster yang menyeramkan. Ia memukul gadis itu dengan bata dan memukulkan kepala Sharon ke pintu. Belum puas, Thomas memberikan beberapa pukulan keras pada wajah Sharon.

Lelaki ini pun melompat dari sofa untuk menangkap Sharon yang ingin melarikan diri. Thomas terus menerus memberikan pukulan bertubi-tubi. Darah mulai mengucur dari wajah wanita malang ini. Setelah puas menyiksa Sharon, Thomas mengambil telepon dan menghubungi ibunya. Dengan suara tanpa dosa ia berkata, "Ibu, aku telah membunuh seseorang".

Thomas Membual Ketika Dimintai Keterangan

Ketika polisi menjemputnya untuk dibawa ke kantor polisi, Thomas mulai membual dan merasa tidak bersalah. Ia menjelaskan bagaimana ia membunuh Sharon. Thomas mengaku bahwa ia adalah monster dan mulai memakan Sharon.

Keharuan menyeruak ketika Kathleen, ibu Sharon tiba di kantor polisi. Dengan wajah sendu ia mengingat anaknya. "Sharon adalah seorang gadis yang baik dan baik hati. Siang hari ia bekerja merawat orang jompo, malam itu ia ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya di klub Exmouth. Ternyata dari situ petaka ini bermula," ucapnya sambil menangis. Tetapi semuanya telah terjadi, putrinya telah merenggang nyawa. Tuhan lebih mencintainya.

"Semua telah terjadi, hanya memaafkan Thomas yang bisa aku lakukan. Tidak ada yang bisa mengembalikan Sharon. Kondisi kejiwaan Thomas memang tidak sehat," kata Kathleen dengan lapang dada. "Kadang aku memandangi boneka favoritnya di kamar, berharap ia sedang bersamaku di sana. Aku tak akan pernah melupakannya serta kebahagiaan yang ia bawa". tambahnya.

(vem/and)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading