Sukses

Lifestyle

Lima Kasus Pelecehan Seksual Yang Menyesakkan

Setiap orang berhak mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Bebas berekspresi, menjalani kehidupan sehari-hari tanpa ketakutan apapun. Namun hal ini sepertinya susah didapatkan di Indonesia. Ada banyak sekali bahaya yang mengintai tidak hanya kepada orang dewasa tapi juga anak-anak dan remaja. Kasus pencurian, penculikan dan pelecehan seksual seolah sudah akrab di telinga kita. Miris dan sesak hati membaca hampir setiap hari ada kasus yang membuat anak dan remaja menjadi korbannya.

Bila Anda memiliki anak kecil atau remaja, maka jagalah mereka dari bahaya pelecehan seksual yang bisa saja menimpa mereka. Pelecehan ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak dikenal namun bahkan oleh tetangga dan keluarga sendiri. Pastikan Anda dan buah hati Anda tinggal dan hidup dengan orang-orang yang tidak akan melakukan hal-hal keji semacam ini.

1. Anak SD dilecehkan oleh penjaga warnet

Tidak hanya anak perempuan saja yang harus benar-benar dijaga. Anak laki-laki pun juga bisa menjadi korban pelecehan seksual. Imn (11) menjadi korban pencabulan oleh pria dewasa yang tidak bertanggung jawab. Imn berniat untuk berteduh di warnet dan ternyata malah kejadian buruk menimpanya. Penjaga warnet berinisial R (44) mencabulinya. Imn pun kesakitan dan akhirnya melapor kepada gurunya. Kini R telah menjadi tersangka dan polisi melakukan visum kepada Imn. Trauma kini menjadi bagian dari hidup Imn yang menjadi lebih tertutup dan takut bertemu dengan laki-laki dewasa.

2. Remaja diperkosa oleh teman dari Facebook

Sekali lagi, pengawasan terhadap kegiatan anak di jejaring sosial sepertinya benar-benar perlu diperhatikan. Apa yang dilakukan dan siapa teman si anak si jejaring sosial terkadang bisa membawa malapetaka. B (15) remaja perempuan di Kabupaten Tangerang, diperkosa oleh laki-laki berinisial IP (26). B baru saja mengenal IP lewat situs jejaring sosial Facebook. Dari perkenalan ini, mereka memutuskan untuk bertemu dan IP mengajak B ke rumah kontrakannya yang berada di di Kampung Geruduk, RT 02/03, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Di sana IP memaksa B untuk berhubungan intim. Sepulangnya ke rumah, B memberitahu orang tuanya dan IP dilaporkan kepada pihak kepolisian.

ilustrasi. courtesy shutterstock

3. Balita dicabuli oleh dua pemuda

Moral dan kewarasan sepertinya kini menjadi sesuatu yang semakin langka keberadaannya. Dua orang pemuda ini tega mencabuli anak berusia lima tahun. Junardi (56) alias Wak Adi dan temannya, Heri Efendi Siagian (46) tega bergiliran mencabuli Bunga (nama samaran), bocah 5 tahun anak tetangganya. Mereka dua kali melakukan pencabulan terhadap Bunga, yaitu pada 6 Desember 2012 dan 10 Desember 2012. Perbuatan keji kedua orang ini terungkap ketika Bunga menangis dan memberitahu perbuatan mereka. Ayah Bunga berharap dua tetangga bejat itu mendapat hukuman yang berat.

4. Ayah tiri tega perkosa anak sendiri

Orang tua yang seharusnya menjadi contoh dan pelindung bagi anak-anaknya malah melakukan tindakan sebaliknya. Seorang ayah tiri tega memperkosa putri tirinya yang berusia 13 tahun. ABE (13) diperkosa oleh ayah tirinya berkali-kali hingga ABE trauma. Masa remaja dan masa depan ABE direnggut oleh ayah tirinya sendiri. Kini ABE sering menangis dan ketakutan bila bertemu dengan orang lain akibat perbuatan tidak terpuji ayah tirinya.

ilustrasi. courtesy shutterstock

5. Ayah kandung perkosa anak hingga hamil

Bagi seorang anak, ayah adalah sosok yang diharapkan menjadi orang yang mengerti, mengayomi dan melindungi. Seorang ayah juga seharusnya menjadi orang yang berada di baris paling depan bila anaknya tersakiti. Namun bagaimana bila justru sang ayah yang membuat si anak merasakan penderitaan mendalam?. Sofyan Dalimunte (49) berdalih karena begitu sayang dengan putrinya, malah mengajak Y (19) berhubungan intim sampai Y hamil dan melahirkan. Perlakuan di luar nalar itu membuat Y menderita beban psikis mendalam. Y kini tidak mau bertemu dengan ayahnya dan tidak mau keluar rumah karena malu dan tertekan.

Cerita mengenai pelecehan seksual di atas seolah membuka mata kita bahwa bahaya itu bisa datang dari siapa saja. Menjaga anak saja tidak cukup, namun selalu ajari mereka untuk menghindarkan diri dari kejadian yang tidak diinginkan. Nalar dan logika orang terkadang bisa begitu berantakan dan berakibat fatal, karena itu banyak kasus seperti ini terjadi di sekitar kita. Semoga esok tidak ada lagi kasus seperti ini dan tidak ada lagi orang-orang yang memiliki perilaku keji.

BACA JUGA

Kegiatan Pramuka Yang Berakhir Meregang Nyawa

Tim Vincitore dari Universitas Indonesia Berniat Mengharumkan Nama Bangsa di Paris

Kisah Mentul, Waria Dari Kota Bunga

Kisah Tragis Siswi SMK Gantung Diri

Overdosis Kecap, Pria Ini Hampir Saja Mati

 

(vem/Sya)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading