Sukses

Lifestyle

Dibilang Sembelit, Ternyata Anak Ini Mengidap Kanker

Adalah Sharon Woolley, yang saat ini sedang mengumpulkan dana untuk operasi tumor ganas di dalam perut seukuran bola basket yang diidap anaknya, Charlie.

Sharon adalah single mother yang tinggal dengan anak laki-lakinya berusia 5 tahun, Charlie. Beberapa waktu lalu, Charlie mengalami konstipasi atau sembelit yang kemudian membuat Sharon membawanya mengunjungi dokter.

Saat itu, dokter hanya bilang Charlie mengalami sembelit yang biasa dialami anak penderita autis. Charlie memang divonis menderita autis, sehingga membutuhkan perhatian lebih dari keluarganya. Dokter mengirim Charlie pulang dengan memberi obat sembelit laxative.

Sesampainya di rumah, Sharon memberikan Charlie obat sembelit tersebut. Ternyata, problem ini masih terus berlanjut. Sharonpun kembali datang pada dokter dan mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi sembelit anaknya yang tak kunjung berhenti. Ia melihat Charlie semakin hari semakin pucat dan sering mengeluh sakit pada perutnya.

11 kali ditolak dokter

Malang nasib Charlie, kian hari rasa sakit yang dialaminya kian hebat. Perutnyapun mulai membesar seperti orang hamil.

Sharon tak mau menyerah. Ia yakin ada yang salah dengan anaknya. Namun berkali-kali ia memohon dokter memberikan USG pada anaknya, dokter hanya mencoba laxative dengan berbagai dosis berulang-ulang. Bahkan hingga 11 kali Sharon hanya diminta pulang atau dirujuk ke rumah sakit lain.

Seperti dikutip dari dailymail, Sharon akhirnya kesal dan merasa putus asa. Ia mengancam suster apabila anaknya tak diberi pemeriksaan USG maka ia tak akan pulang dari rumah sakit. Akhirnya dokter menyerah, rumah sakit GP pun memberikan ijin untuk Charlie di-USG. Dan benar! Dari hasil USG, ditemukan sebuah benda asing di dalam perut Charlie. Ukurannya sangat besar, hingga ginjal dan livernya tertutup oleh benda tersebut.

kanker 

Charlie divonis kanker ganas

Charlie kemudian dirujuk ke rumah sakit anak Royal Manchester, di mana ia mendapat perawatan yang lebih maksimal dan teliti. Dokter mengatakan bahwa Charlie mengalami neuroblastoma, tumor ganas yang ukurannya dapat tumbuh hingga 12 cm dalam beberapa malam saja.

Yang bikin miris lagi, kanker yang dialami Charlie sudah mencapai stadium 4, di mana peluang hidup kurang dari 40%.

"Saya sangat marah dan tak dapat berpikir lurus. Ternyata selama ini insting saya benar bahwa ada yang tak beres dengan anak saya. Kanker telah merenggut Charlie," tutur Sharon.

Sharon jelas sangat kecewa terhadap dokter yang sebelumnya menangani Charlie. 11 kali ia ditolak USG dan hanya diberi obat sembelit saja. Ia gemas, mengapa justru dokter tidak memeriksa dengan teliti dan membiarkan kanker tumbuh lebih besar setiap harinya?

Mengapa harus menunggu sampai perut Charlie membesar dan seperti orang hamil 9 bulan?

Mengapa harus menunggu sampai Charlie kesulitan berdiri, berjalan dan hanya merengek sepanjang hari?

Pun demikian, Sharon berusaha untuk tegar. Kini ia sedang mengumpulkan biaya operasi untuk anaknya di Amerika. Ia membutuhkan dana yang sangat besar, yang dapat Anda bantu di link berikut: www.travelswithcharlie.org

Charlie, semangat ya nak.

(vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading