Sukses

Lifestyle

Kisah Viral: Mereka yang Diintimidasi Karena Perbedaan Pendapat

Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin memang biasa dilakukan setiap hari Minggu, tujuannya agar masyarakat bisa berolahraga, dan bersilahturahmi dengan masyarakat lain. Namun pemandangan berbeda telihat pada Minggu (29/4) ada sejumlah orang mengenakan kaos #2019GantiPresident dan adapula yang menggunakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.

Sayangnya, perbedaan tersebut ternyata masih menjadi hal yang bisa menyulut konflik bagi masyarakat Indonesia. Terbukti dengan adanya video viral tersebar di media sosial YouTube memperlihatkan sejumlah orang memakai kaos #2019GantiPresiden di acara Car Free Day Sudriman-Thamrin, Minggu (29/4) diduga mengintimidasi sejumlah orang menggunakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.

Dilansir dari Merdeka.com, dalam video berdurasi 2 menit 26 detik itu kelompok orang berkaos #2019GantiPresiden nampak meneriaki orang memakai kaos #DiaSibukKerja. Tak cuma menyoraki, massa berkaos #2019GantiPresiden juga terlihat mengeluarkan uang ditujukan kepada massa berkaos #DiaSibukKerja sambil bertanya 'Dibayar berapa sih?'.

Menjelang akhir video, ada seorang perempuan berkaos #DiaSibukKerja diduga juga dapat intimidasi. Dia membawa anak lelaki yang mana anaknya sempat menangis.

Berbagai reaksi video tersebut

Tentu saja, video tersebut pun  mendapat reaksi beragam salah satunya dari Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengingatkan, acara Car Free Day (CFD) di wilayahnya masih dilarang untuk kegiatan politik. Dasarnya adalah Peraturan Gubernur yang ditandatangani Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Masih dong (dilarang untuk kegiatan politik di CFD). Pergubnya kan udah ditandatangani Pak Basuki. Saya aja waktu Pilkada enggak pernah bikin kegiatan di sana. Enggak bisa itu," ucap Sandiaga di Balaikota, DKI, Jakarta, Senin (30/4/2019), seperti yang dilansir liputan6.com.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun mengecam keras pelecehan dan intimidasi terhadap seorang ibu dan anak pada acara Car Free Day (CFD) di Bunderan HI.

"Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi," kata "Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi," kata Guntur Romli dalam keterangan pers, Minggu (29/4).

Tak hanya dari parpol, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut angkat bicara terkait video tersebut. Mahfud MD menyesalkan aksi sekelompok orang tersebut.

"Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silakan saja, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yang hanya berduaan dengan anaknya dipersekusi ramai-ramai. Mudah-mudahan video yang menyayat hati itu hanya hoaks karena montase," kicau Mahfud MD lewat twitternya @mohmahfudmd.

Penyelidikan Khusus

Akhirnya, Polisi membentuk tim khusus menyelidiki dugaan intimidasi dialami ibu dan anak dalam acara car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4). Dugaan intimidasi itu dialami ibu memakai kaos #DiaSibukKerja oleh sekelompok orang memakai #2019GantiPresiden.

Kita bentuk tim untuk lakukan penyelidikan, sedang evaluasi," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dilansir merdeka.com, Senin (30/4).

Sejauh ini kepolisian masih mengevaluasi dan menyelidiki insiden yang viral di media sosial tersebut. Namun, Roma, menegaskan belum ada laporan resmi ke kepolisian terkait kasus ini.

"Kita sudah lakukan evaluasi. Kita tunggu ya laporannya sebagai dasar kita untuk klarifikasi," kata Roma.

Melihat kejadian tersebut menyadarkan kita, ternyata perbedaan memilih masih menjadi hal yang tabuh di negeri kita tercinta ini. Perbedaan justru bukan menjadikan kita saling menghargai satu sama lain, justru menjadikan kita saling bermusuhan.

Padahal setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk memilih, sesuai dengan semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika. So ladies, perbedaan adalah hal yang biasa dalam hidup, ada baiknya kita saling menghargai tanpa harus menghakimi satu sama lain. Karena kita berpijak di tempat yang sama yaitu Indonesia.

(vem/Asp)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading