Sukses

Lifestyle

Tak Lagi Dipandang Ndeso, Kini Kampung Bisa Jadi Tujuan Wisata Terbaru

Bukan hanya mencari pengalaman baru, tren traveling tahun 2018 ini menyasar tempat-tempat yang memunculkan perasaan nostalgia pada masa-masa kecil. Buat yang dulu sempat mencecap kehidupan di kampung, ini saatnya menjajal wisata yang sedang ngehits di beberapa daerah di Indonesia, yang justru jauh dari kesan ‘ndeso’.

Kampung Kali Werno

Jika Malang terkenal dengan Kampung Wisata Jodipan yang berwarna-warni, maka di Semarang ada yang namanya Kampung Kali Werno. Berlokasi di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, perkampungan yang dibelah Sungai Kalipanjang ini dulunya tampak sederhana.

Kini dinding rumah dicat warna-warni, begitu juga dengan jembatan talud yang ada di sepanjang sungai. Penggila foto selfie pasti dipuaskan dengan dinding warna-warni dan beberapa spot unik yang ditambahkan properti sepeda ontel dan vespa tua. Cukup membayar tiket parkir saja, pengunjung dapat menikmati suasana kampung dan sungai yang bersih, serta berbagai even menarik.

Kampung Indian

Indian identik dengan tokoh kartun atau film zaman old yang didominasi koboy berkuda. Tidak perlu jauh-jauh ke Amerika untuk berfoto ala suku Indian, cukup datang ke Kediri. Tempat wisata yang terbilang baru ini dibuka di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Lokasinya di lereng Gunung Kelud, membuat Kampung Indian yang dikelilingi pemandangan dataran tinggi semakin memikat pengunjung untuk datang.

Di sini, Ladies bisa berfoto di depan tenda khas orang Indian, hingga menyewa topi khas berhias bulu unggas dan merak yang menjuntai panjang. Buat yang mau memenuhi laman sosial medianya dengan berbagai foto unik di Kampung Indian, datang saja mulai pukul 7 pagi hingga 4 sore setiap harinya.

Kampung Primitif

Satu lagi destinasi wisata yang mengusung nama kampung hadir untuk memanjakan keinginan para traveler. Tepat berada di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, banyuwangi, warga desa menyulap lahannya menjadi kampung primitif yang biasanya hanya ada di Kalimantan atau Papua.

Selain bisa berfoto dengan rumah khas dan orang-orang yang berdandan ala suku pedalaman, juga memperkenalkan budaya Nusantara. Jangan hanya asyik ber-selfie, manfaatkan kesempatan ini untuk menikmati alam yang asri, udara sejuk, hingga sungai dengan kayu di atasnya sebagai tempat bermain warga kampung primitif.

Nah, nama kampung tidak selalu dikaitkan dengan desa yang kumuh dan terbelakang, bahkan kini dijadikan slogan yang didengungkan oleh Nurdin Halid dan pasangannya, Aziz Qahhar Mudzakkar. Program Gerakan Membangun Kampung ini ditegaskan oleh politisi seior Golkar ini saat berkunjung ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

(c) FB NurdinHalidOfficial

Calon Gubernur Sulawesi Selatan ini ingin mengabdikan diri menjadi gubernur bagi semua, sehingga dapat menjembatani perbedaan yang mencolok antara perkotaan dan kampung yang selama ini terabaikan. Khusus untuk pembangunan desa, NH-Aziz bertekad bulat mewujudkan masyarakat Sulsel yang agraris, dengan memudahkan pupuk bagi petani, membentuk Badan Usaha Milik Desa untuk memberi kredit tanpa bunga, hingga fasilitas bagi petani yang rata-rata tinggal di kampung-kampung.

Jika dipercaya memimpin masyarakat Sulsel pada Pilkada 2018 mendatang, Nurdin berkomitmen membangun dari bawah, agar kesejahteraan warna dapat tumbuh tanpa ketimpangan. Keren, bukan?

(vem/nen)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading