Sukses

Lifestyle

Mendengar Suara Anak Perempuan Lewat Peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia

Hari ini 11 Oktober 2017 diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Internasional. Peringatan ini fokus pada isu mengenai ketidaksetaraan gender yang dihadapi anak perempuan. Tema tahun ini yaitu "The Power of the Adolescent Girl: Vision for 2030."

Ada hampir 600 juta anak perempuan berusia 10 sampai 19 tahun di dunia saat ini, masing-masing memiliki potensi tanpa batas, namun mereka tidak memiliki akses untuk terlibat dalam pembangunan. Nyatanya, perempuan pun memiliki andil yang positif terhadap pembangunan di masa yang akan datang. Untuk itulah, mulai memahami potensi mereka sejak dini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif di dunia pada tahun 2030 nanti.

Memberi kesempatan anak perempuan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi/copyright http://currentaffairs.adda247.com

Di Indonesia sendiri, Hari Anak Perempuan Internasional 2017 lebih difokuskan tentang kampanye menolak pernikahan usia anak. Seperti yang kita ketahui pernikahan pada usia anak dapat merampas hak anak perempuan untuk menikmati pendidikan berkualitas. Menurut data UNICEF Indonesia, anak perempuan yang menikah di usia anak 6x lebih kecil kemungkinannya untuk bisa menyelesaikan sekolah menengah dibanding anak perempuan yang menikah setelah berusia 18 tahun. Tidak hanya itu, pernikahan usia anak 'memaksa' anak perempuan untuk berperan sebagai istri dan ibu sebelum waktunya. Menurutmu, adilkah untuk mereka? Di saat yang sama, seharusnya mereka memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh hak untuk belajar, bermain, dan mengembangkan potensi seluas-luasnya.

Pernikahan pada usia anak terutama pada anak perempuan dapat berdampak pada:

  1. Masa depan pendidikannya. Anak yang sudah menikah akan memutuskan untuk berhenti sekolah. Hal ini akan mempengaruhi masa depan pendidikannya.
  2. Berdampak pada kesehatan. Kehamilan pada usia dini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan juga anak yang dilahirkannya.
  3. Masalah ekonomi. Anak-anak masih belum bisa atau mampu bertanggungjawab secara finansial karena belum mampu untuk bekerja.
  4. Risiko KDRT lebih tinggi karena, secara psikis anak-anak belum siap untuk menghadapai kehidupan berumah tangga.

Setiap anak perempuan berhak untuk menyuarakan apa yang mereka inginkan. Setiap anak perempuan dimanapun juga dapat belajar, memimpin dan memutuskan untuk mengambil keputusan masa depannya. Diharapkan dengan mengkampanyekan Hari Anak Perempuan, maka kesempatan bagi anak perempuan untuk menyuarakan pemikirannya lebih terbuka lebar.

Maka Selamat Hari Anak Perempuan Internasional 2017, karena perempuan adalah agen perubahan satu bangsa. Selamat hari ini.

(vem/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading