Sukses

Lifestyle

Jurnalis Ini Meninggal karena Banyak Lembur, Baru Diungkap 4 Tahun Kemudian

Kisah Miwa Sado, jurnalis NHK (sebuah organisasi penyiaran terbesar di Jepang) ini memang sungguh sangat disayangkan. Tahun 2013 lalu, tepatnya tanggal 24 Juli, Sado ditemukan meninggal dunia di apartemennya di Tokyo karena gagal jantung kongestif (congestive heart failure). Diduga penyebab kematiannya adalah karena kebanyakan lembur.

Seperti yang dilansir oleh asahi.com, aparat tenaga kerja menyebutkan bahwa Sado kerja lembur lebih lebih dari 150 jam per bulannya sebelum ditemukan tewas. Dengan kata lain beban kerja lemburnya sudah melebihi batas normal. Namun, pemberitaannya baru ditayangkan 4 tahun kemudian oleh NHK. Wah, kenapa beritanya sampai ditunda seperti itu ya?

Pihak humas NHK menjelaskan bahwa penundaan pemberitaan itu terjadi atas permintaan keluarga Sado sendiri. Tapi kemudian NHK merasa perlu memberitakan hal tersebut demi membuat perubahan yang lebih baik di tempat kerja dan demi sistem bekerja yang lebih sehat.

Kisah Miwa Sado baru diberitakan empat tahun kemudian./Copyright asahi.com

Sado bergabung dengan NHK pada tahun 2005 setelah lulus dari Hitotsubashi University. Dia bertugas meliput berbagai urusan pemerintahan metropolitan Tokyo pada bulan Juli 2010. Tahun 2013, ia bertugas meliput pemilihan dewan metropolitan Tokyo pada tanggal 21 Juni dan pemilihan senat pada tanggal 21 Juli.

Menurut orang tuanya, Sado sangat sibuk meliput kandidat yang mengikuti pemilihan tersebut dan para pendukungnya. Belum lagi dengan meliputi pidato kampanye dan menghadiri sejumlah pertemuan untuk memprediksi hasil pemilihan (voting) kandidat.

Pihak Shibuya Labor Standard Inspection Office menemukan bahwa Sado sudah kerja lembur 159 jam 37 menit dalam kurun waktu setidaknya 1 bulan sejak akhir bulan Juni. Sementara pada bulan sebelumnya, total jam kerja lembur sejak akhir Mei mencapai 146 jam 57 menit. Angka tersebut jelas melewati batas normal, di mana biasanya kerja lembur itu rata-rata 80 sampai 100 jam per bulan.

Dengan kerja lembur yang berlebihan tersebut, kondisi Sado jelas tidak bisa dikatakan normal. Kelelahan yang luar biasa dan kurang tidur sangat mengganggu kondisi kesehatannya.

Pada tanggal 27 Juni 2013, Sado sempat mengirim email ke ayahnya. Dalam emailnya, ia menulis, "Aku sangat sibuk dan stres, sempat kepikiran untuk berhenti kerja setiap harinya, tapi sepertinya aku hanya perlu bertahan." Ketika Sado ditemukan sudah tak bernyawa di kamarnya, dia menggenggam ponsel di tangannya. "Putriku mungkin ingin meneleponku," ujar ibu Sado. "Ketika aku membayangkannya, rasanya sakit sekali."

Dalam pemberitaan soal kejadian yang menimpa Sado yang ditayangkan di News Watch 9, pembawa berita mengungkapkan, "Kami memutuskan untuk mengungkap kematiannya kepada semua karyawan dan masyarakat untuk turut menyelesaikan masalah perusahaan dan mencegah hal yang sama terjadi kembali serta menindaklanjutinya dengan melakukan pembaharuan."

Fenomena yang dialami oleh Sado ini juga disebut karoshi, yaitu kondisi di mana seseorang meninggal dunia dikarenakan bekerja terlalu keras. Di Jepang, fenomena karoshi sering terjadi saat seseorang kelelahan bekerja karena beban yang terlalu tinggi.

Semoga kejadian yang dialami Sado ini tidak terjadi pada para pekerja lain, ya ladies. Di tengah tuntutan dan beban kerja yang tinggi, kita juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading