Sukses

Lifestyle

Bangga, Sulam Alis Asal Indonesia Go Internasional

Sulam alis memang bukan hal yang aneh lagi bagi wanita. Di Indonesia sendiri sudah banyak tempat yang menawarkan jasa sulam alis, salah satunya Ali Tattoo Sulam yang sudah tersohor.

Bahkan, kita patut bangga nih ladies sebab akademi Ali Tattoo Sulam kini tengah go internasional dengan memberikan seminar terkait sulam alis di 50 negara. "Saya ingin Indonesia dikenal memiliki sulam alis dengan kualitas yang bagus. Jadi di dunia kecantikan Indonesia dikenal di mata dunia," ujar Ali, pemilik Ali Tattoo Sulam.

Ali bersama timnya pun baru saja menyelesaikan seminar di tiga negara seperti Paris, Belgia dan Belanda. Selanjutnya, ia kan memberi seminar di negara Jepang, Brazil, serta Afrika. Dalam satu kelas, Ali menjelaskan satu negara terdapat sekitar 25 orang mengikuti seminar selama dua hari, di mulai dari jam 10:00-17:00 waktu setempat.

"Akademi standartnya 2 hari, sesudah mereka belajar, mereka bisa konsultasi lagi sama kita. Jika lebih dari 25 orang kita tidak sanggup, karena yang berangkat cuma 3 orang dari akademi," tambahnya.

Selama seminar, Ali dan tim memberikan pelajaran mengenai rumus membuat alis seperti bagaimana cara membuat menyerupai bulu asli. Sebab menurutnya, jenis bulu dan Eropa berbeda dengan Indonesia. Serta arah bulunya pun Eropa dan Asia berbeda.

Untuk mendaftar menjadi peserta seminar, mereka harus rajin berselancar di akun google atau Instagram, bila berminat mereka akan mengirim ke email.

"Biasanya setelah melihat google atau akun instagram mereka yang berminat langsung email, jika jauh-jauh ke Indonesia kan agak ribet, jadi kita bikin sekolahnya dua hari di luar negeri. Syaratnya harus sudah punya studio sulam, ada juga yang ingin baru belajar dan mau tahu sulam itu seperti apa," ungkapnya.

Sulam di Eropa sendiri kini memang tengah digandrungi. Untuk itu, selain memberikan seminar, Ali Tattoo Sulam menciptakan teknik terbaru yaitu Nano Circling yang pertama kali ada di dunia. Ali menambahkan, jika di Asia itu bentuk depan alisnya berbeda, Eropa melengkung keatas, kalau Asia melengkung ke bawah.

"Kalau saya mengajarkan mereka teknik yang Eropa sesuai dengan bulu Eropa. Setiap negara saya sudah tahu, contohnya di Amerika Latin, Afrika Selatan atau negara Jepang atau Australia saya sudah tahu bulunya seperti apa yang kita ajarin. Tahun ini target saya Ke Korea, Selatan, Jepang, Australia sama Dubai. Semoga dengan ini, dunia bisa mengenal Indonesia yang mempunyai banyak seniman khususnya dalam seni sulam," tutupnya.

(vem/asp/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading