Sukses

Lifestyle

Setahun Lalu, Ketika Yuyun Diperkosa 13 Orang Hingga Tewas...

Ladies, pada April 2016 Indonesia digemparkan dengan nasib tragis yang dialami gadis asal Bengkulu bernama Yuyun. Gadis yang baru saja pulang sekolah di Dusun V Desa Kasie Kasubun, Bengkulu, menuju ke rumahnya di Dusun IV dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, korban dicegat salah satu pelaku dan menyeretnya masuk ke dalam kebun. Di lokasi ini korban disekap, kemudian dengan tangan terikat diperkosa secara bergiliran oleh 13 tersangka.

Kejinya lagi, kasus perkosaan ini dilakukan masing-masing tersangka sebanyak dua kali, meski korban sudah meninggal. Setelah melampiaskan nafsunya, ke-13 pelaku menutupi korbannya dengan dedaunan dan kembali ke rumah masing-masing. Mayat korban ditemukan warga dan keluarga korban, termasuk para pelaku ikut melakukan pencarian, dengan kondisi mulai membusuk pada 4 April 2016 silam

’Sesuai hasil visum dokter, bagian anus dan kemaluan korban sampai menyatu akibat ulah keji para tersangka. Dari visum dokter, korban diduga sudah meninggal saat perkosaan itu masih berlangsung," demikian kata Kapolsek PUT, Iptu. Eka Candra, SH, seperti dikutip dari harianrakyatbengkulu.com.

Para pelaku sendiri sudah ditangkap. Bermula dari operasi penangkapan dipimpin Kapolsek Padang Ulak Tanding didampingi penjabat Kades Kasie Kasubun, Aji Kelas. Pada Jumat, 8 April 2016, sekitar pukul 15.30 WIB, polisi berhasil membekuk tiga tersangka, yakni Dedi Indra Muda alias Edit (19), Tomi Wijaya (19) alias Tobi, dan D alias J (17) yang semuanya warga Dusun IV, Desa Kasie Kasubun.

Selanjutnya dari keterangan tiga tersangka ini, lanjut Dirmanto, petugas mengantongi nama-nama pelaku lainnya. Pada Sabtu, 9 April, sekitar pukul 03.00 WIB, dilakukan penangkapan terhadap sembilan pelaku lainnya, yakni Suket (19), Bobi (20), Faisal alias Pis (19), Zainal (23), Febriansyah Saputra (18), Sulaimansyah (18), A (17).

Sedangkan tersangka S (16) dan EG (16) ini masih berstatus pelajar dan kakak kelas korban di SMPN 5 Padang Ulak Tanding. Para pelaku berasal dari Dusun V Desa Kasie Kasubun, dan rata-rata tidak bersekolah lagi.

Nyala Untuk Yuyun

Kejadian pilu ini makin mengobarkan gerakan anti-kekerasan terhadap perempuan. Bahkan muncul pula #nyalauntukyuyun sebagai personifikasi perjuangan memberantas kekejian terhadap Kaum Hawa.

Perlu diingat bahwa perkosaan bukanlah perkara seksual semata. Seperti dikatakan aktivis feminis asal Amerika Serikat, Susan Brownmiller. "Perkosaan bukanlah kejahatan irasional, impulsif, dan napsu yang tak terbendung. Tapi perkosaan adalah kejahatan yang disengaja, kasar, tindak kejahatan yang merendahkan, dan dirancang untuk mengintimidasi serta menginspirasi ketakutan."

Saatnya bicarakan tindak kekerasan pada perempuan. Stop juga salahkan kaum Hawa ketika ada tindak pelecehan yang ditujukan padanya, #nyalauntukyuyun.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading