Sukses

Lifestyle

Ayah Gendong Jenazah Dua Anaknya, Kisahnya Menyayat Hati

Sejak beberapa hari terakhir, serangan bom yang berisi gas kimia beracun di Idlib, Suriah telah menimbulkan duka mendalam bagi semua orang di dunia. Serangan ini juga telah menjadi mimpi yang teramat buruk bagi masyarakat yang tinggal di sana.

Akibat serangan tersebut, sedikitnya ada 100 orang yang tak bersalah harus menjadi korban dan kehilangan nyawa. Sementara ribuan lainnya harus kehilangan orang-orang yang begitu mereka kasihi dan cintai. Seperti yang dialami oleh seorang ayah bernama Abdul Hamid Youssef berikut ini.

Anak kembar Abdul yang meninggal akibat serangan bom di Suriah | Photo: Copyright mirror.co.uk

Dikutip dari laman mirror.co.uk, kisah Abdul Hamid menjadi kisah yang sangat memilukan dan menyayat hati siapa saja yang mengetahuinya. Dalam sebuah foto yang beredar, Abdul terlihat sedang menangis pilu sambil menggendong dua anaknya yang masih balita. Yang lebih membuat hati teriris dan sakit adalah, dua anaknya tersebut telah meninggal dunia akibat serangan bom.

Abdul menggendong dua anaknya sambil menangis pilu | Photo: Copyright mirror.co.uk

Abdul tak hanya kehilangan dua anaknya saja, dia juga telah kehilangan istri tercinta dan sedikitnya 20 anggota keluarganya termasuk paman, bibi, juga keponakan-keponakannya. Serangan gas beracun yang terjadi pada hari Selasa lalu menjadi suatu peristiwa yang sangat memilukan dan sudah sepantasnya menjadi perhatian dunia.

Dalam serangan ini, dari hari ke hari jumlah korban yang meninggal dilaporkan semakin bertambah banyak. Para korban umumnya adalah warga sipil, wanita dan anak-anak. Para relawan dan ahli medis yang ada di kota ini mengungkapkan bahwa korban mengalami gejala keracunan berupa pingsan, muntah, mual, mulut berbisa dan mengalami masalah pernafasan.

Korban serangan bom umumnya adalah warga sipil terutama anak-anak | Photo: Copyright mirror.co.uk

Mengenai wilayah Idlib, ini merupakan salah satu wilayah yang dikuasai oleh aliansi pemberontak. Pemerintah Suriah melakukan serangan untuk memerangi kelompok pemberontak tersebut. Sayangnya, dalam penyerangan yang dilakukan, tidak sedikit warga sipil yang justru menjadi korban dan harus menerima luka fisik maupun psikis mendalam.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading