Sukses

Lifestyle

Perempuan Indonesia Mampu Bekerja di Bidang Teknologi, Ini Kata Adidas

Jika dahulu perempuan tidak memiliki hak yang sama seperti laki-laki. Namun, kini para perempuan dengan bebas memiliki pendidikan yang tinggi dan pekerjaan yang sama dengan kaum pria.

Bahkan, di era digital seperti saat ini di mana semua hal dengan mudah dicari melalui internet dan teknologi. Tentu, peluang menjadi insinyur terbuka lebar. Profesi insinyur yang sangat melekat pada pekerjaan laki-laki. Kini, cukup banyak wanita yang terjun di bidang teknik.

Alamanda Shantika, founder Binar Academy yang pernah jadi petinggi Gojek, mengatakan, banyaknya insinyur perempuan sekitar 10% saja. “Meski jumlahnya masih sedikit dibanding laki-laki, setidaknya ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama seperti laki-laki,”ujar Alamanda saat ditemui dalam acara ‘Adidas, See My Creativity, Not My Gender’, saat ditemui di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Hal inilah yang membuat, Adidas berkolaborasi dengan Andien dan Binar Academy melakukan kampanye ini, untuk menginspirasi perempuan untuk terus maju melalui olahraga dan teknologi. Bersama Binar Academy, Adidas ingin meningkatkan keahlian programmer perempuan yang berpotensi mengubah dunia melalui teknologi.

Senior Brand Activation Manager Adidas Indonesia, Ivon Liesmana menjelaskan, industri olahraga dan teknologi adalah dua bidang yang terlihat jelas banyaknya persepsi gander stereotype mengenai tingkat kemampuan perempuan. Dalam rangka Hari Perempuan dunia 2018 ini, Andien sendiri memberi pandangan tentang women empowerment. Andien yang bekerja di dunia hiburan, membuatnya tidak bisa terlepas dari peran media sosial. Inilah mengapa ia sangat mendorong perempuan untuk lebih bijak menggunakan internet. Memang benar, perempuan sangat suka berbagi, tapi seharusnya bukan berbagi informasi buruk tentang perempuan lainnya. Yang membuat sesama wanita saling menjatuhkan.

Sedangkan Alamanda, sejak usia 14 tahun sudah berpendapat bahwa keterbatasan perempuan pada dasarnya berawal dari diri sendiri. Sebenarnya kemampuan perempuan setara dari laki-laki. Hanya saja karena ragu (terkait dengan stigma bahwa diri ini adalah perempuan), secara tidak sadar kita justru menyembunyikan kemampuan tersebut.

“Namun yang tidak boleh dilupakan, persepsi gender seharusnya tidak membuat perempuan jadi lebih dari laki-laki, melainkan setara sehingga tidak ada kompetisi antar gender,” tutupnya.

(vem/asp/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading