Sukses

Lifestyle

Salah Pilih Wedding Organizer, Hari Pernikahan Jadi Berantakan

Hello Vemale, nama saya Theresia Diana Nathania, saya berumur 23 tahun sekarang dan menikah di 2015 tahun yang lalu berarti saya menikah di umur yang sangat muda sekali, yap 20 tahun. Kenapa menikah muda? Pertanyaan ini selalu ditanyakan pertama saat tahu saya menikah di umur 20 tahun. Jawaban saya hanya satu, sudah waktunya Tuhan.

Saya memang selalu memimpikan pernikahan muda. Dan pernikahan muda tantangannya banyak bener. Namun, ini semua sebanding dengan kebahagiaan yang kita dapat. Okey, cukup intronya saya akan bercerita tentang hari pernikahan saya di mana seorang cewek umur 20 tahun yang berubah menjadi Bridezilla.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Saya menikah di hari Minggu, di mana berarti besoknya keluarga dan tamu-tamu undangan akan kecapekan atau bahkan bolos sehabis datang dari resepsi saya. Sama seperti pengantin lainnya saya bangun dan di make up. Sewaktu di make up datanglah tante saya yang berasal dari Jawa Tengah beserta anak-mantunya untuk di make up bersama saya, menyebabkan kamar saya menjadi ruang rias dadakan dan rasanya seperti akan nikah massal. Oh my, padahal bridal saya bawa tim dan pasti akan ke kamar mereka untuk merias mereka.

Si MUA menjadi bingung dan hectic sekali pagi itu, mood saya sudah berkurang 80%. Saya sudah mulai menjadi Bridezilla namun masih dalam level Chunnin yak, dan satu hal lagi yang saya langsung menjadi hokage Bridezilla yaitu Wedding Organizer saya! Saya sudah duduk manis (dan seakan-akan mau nikah massal), di make up dan akan memulai prosesi dan mereka baru bangun aje gitu dong.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Saya berusahan menghubungi ketua mereka tapi entah mengapa saya juga tidak begitu fokus untuk menelepon dia terus. Yang saya fokuskan ya saya lagi di make up kudu. Di mana-mana WO ini harus melakukan morning call, ini mah saya yang morning call mereka. Dipikir saya Naruto apa? Bisa kagebunshin no jutsu membelah diri saya menjadi pengantin sekaligus WO buat ngurusin prosesi segala dan menjadi alarm mereka? Kalau saya bisa, nggak akan lah pake WO(fyi, WO ini sengaja saya bookingin kamar dengan harapan dia lebih sigap besok paginya). Dengan segala chakra kemarahan saya baru saya ngamuk segede-gedenya. Gimana nggak ngamuk, ketika keluarga pengantin cowok udah beres, lha ini WO baru bangun dan akhirnya molor lah waktu kita.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Puji Tuhan walaupun molor waktu, kami masih sigap buat ngelanjutin prosesi-prosesi selanjutnya, dan Hokage Bridezilla ini perlahan mulai menurun untung aja itu WOnya nggak saya chidori satu-satu. Overall semua lancar kecuali baju pengantin saya kegedean. Satu-satunya yang menjadi mood booster saya saat itu dan sampai saat kini adalah suami saya, yang menerima kekesalan saya di hari H dengan memegang tangan saya dan ngomong, “Udah. Ini hari bahagia kita. Jangan marah-marah, bagi si WO sih dia udah sering ngurusin kawinan orang lah kita cuman hari ini dan punya kita." Si Bridezilla langsung jadi BrideBungaBunga hahaha.

Untuk semua calon pengantin di luar sana saran saya cuman satu sebelum hari H, yaitu kasih tahu pasangan kita cara yang baik ngadepin saat kita pas jadi Bridezilla dan jangan sampe punya WO yang tidurnya kayak orang koma susah bener bangunnya!





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading