Sukses

Lifestyle

Dua Minggu Usai Lamaran Aku Langsung Nikah, Tapi Ada Saja yang Memfitnah

Lagi sibuk menyiapkan pernikahan? Atau mungkin punya pengalaman tak terlupakan ketika menyiapkan pernikahan? Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.

***

Assalamu'alaikum Vemale,

Jodoh memang misterius. Kita memang tidak pernah tahu akan berjodoh dengan siapa, kapan dan bertemu di mana. Seperti yang lain aku juga begitu mendambakan pernikahan, kala itu tepat di umur 28 tahun tanggal 19 Agustus 2012. Enam tahun yang lalu pas di hari ulang tahunku seakan menjadi target dalam hidup bahwa aku harus menikah. Namun sayang, Allah belum mengabulkan tanggal itu menjadi hari terindahku, karena pacarku masih belum menikahiku dengan memberikan alasan yang tak pasti.

Selepas hari raya Idulfitri, seorang kerabat mengabariku bahwa orang yang dulu mengisi hari-hariku di masa SMA pulang kampung. Tinggalnya agak jauh dari desaku, kami beda kecamatan. Tapi entah kenapa waktu itu aku terbesit ingin sekali menemuinya. Seakan menjadi pertanda, bahwa dia mantanku adalah jodohku yang sesungguhnya dan aku harus mengejarnya. Walaupun saat itu aku izin ke mamaku dia seakan tidak setuju apa yang aku lakukan, tak menghalangiku untuk terus menemuinya. Aku juga tidak tahu kenapa tidak bisa mengontrol perasaan pada saat itu. Selepas maghrib aku minta ditemani kerabatku untuk menemuinya, aku memberanikan diri menuju ke rumahnya.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Aku tidak peduli dengan anggapan, "Cewek kok nyamperin cowok?" Yang ada saat itu di pikiranku hanya ingin menemuinya. Setibanya di rumahnya, aku tidak mendapatinya. Dia sudah berangkat ke Jakarta. Seperti drama yang ada dalam sinetron memang, berbekal info dari saudaranya aku menyusul ke terminal di mana dia biasa naik bus menuju Jakarta. Benar saja kalau jodoh memang tidak kemana, kami bertemu. Dia menggagalkan keberangkatanya dengan keluarganya demi aku. Iya kami menghabiskan malam itu dengan bernostalgia di masa lalu, kami cerita tentang kehidupan kami masing-masing.

Sekembalinya kami mudik di kampung halaman, di Jakarta kami masih semakin intens komunikasi. Tak lebih dari satu bulan kami bertemu, kami memutuskan untuk merencanakan pernikahan di lebaran haji. Iya, singkat memang. Kami sama-sama ingin pacaran dengan cara yang halal. Dua minggu dari proses lamaran kami pun menikah.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Berbekal tabungan seadanya dan gaji yang kami terima dari tempat kami bekerja,kami mulai membeli perlengkapan seserahan untuk kedua keluarga. Cincin kawin yang tidak begitu mahal tapi sangat berarti sebagai mas kawin, bawaan untuk kakak, adik dan orang tua masing-masing sebagai tanda terima kasih kami. Bahkan kami juga harus rela meminjam di bank hanya untuk menghargai orang tua yang ingin tetap memakai tradisi adat Jawa walaupun hanya sederhana dan seadanya. Iya semua itu terasa ringan di saat kami mengerjakannya dan membaginya bersama-sama. Tidak ada kendala yang berarti dalam mengabulkan keinginan baik kami. Dengan niat yang baik Allah mempermudah semuanya.

Ternyata semua itu tidak lantas semua orangĀ  menerima dengan baik juga, ada saja nyinyiran dan fitnah untuk kami. Bahkan yang paling keji ada yang bilang aku hamil duluan makanya buru-buru menikah. Astaghfirulloh. Kami hanya bisa mengelus dada dan bersabar bahwa semua akan indah pada waktuNya.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Tanggal 21 Oktober 2012 menjadi tanggal terindahku menanggalkan status lajangku menjadi menikah, tanggal itu pula menepiskan semua fitnah yang ada. Karena satu bulan selesai resepsi tak ada tanda-tanda kalau aku hamil. Subhanalloh kalau ada yang bilang menikah itu sulit dan mahal itu salah ternyata. Ketika kami sudah punya niat baik Allah mempermudah semuanya, dan mahal itu relatif. Kami membuktikannya, walaupun kami melaksanakan 2 resepsi sekaligus di Jakarta dan Jawa (Tegal). Aku juga tetap bisa menyelesaikan Diploma III ku. Maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan ketika semuanya Allah permudah.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading