Sukses

Lifestyle

Cobaan Datang Begitu Hebatnya di Persiapan Pernikahanku

Lagi sibuk menyiapkan pernikahan? Atau mungkin punya pengalaman tak terlupakan ketika menyiapkan pernikahan? Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.

***

Perkenalkan nama saya R dan saya tinggal di Bandung, saya akan menceritakan pengalaman menyusun pesta pernikahan saya yang berlangsung pada Januari 2016 yang lalu. Tak terasa waktu cepat begitu awal perkenalan saya dengan suami saya saat ini dibilang cukup rumit dan pada saat kami merencanakan sebuah pernikahan pun cobaan datang begitu hebatnya kepada kami.

Mei 2014, awal kami menjalin hubungan yang cukup serius
Awal pertemuan saya dan suami cukup rumit dulu aku mengenalnya pada tahun 2012, namun mungkin pada tahun tersebut kami belum dapat disatukan. Dia menjalin kisah kasih dengan yang lain begitupun aku yang masih setia dengan title jomblonya. Ya bisa dibilang aku jarang sekali mempunyai teman pria atau disebut “pacar”.

Ya selama ini kata Jomblo itu melekat padaku yang saat itu usiaku sudah memasuki 21 tahun. Karena tujuan saya bukan mencari pacar melainkan mencari sosok seorang suami yang bisa membawaku till jannah. Singkat cerita kami tidak berkomunikasi hingga pada bulan Mei 2014 dia menghubungi saya duluan dan mengajak berkencan.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Mei 2015, perjalanan yang lebih serius
Pada tahun 2015 tersebut saya dan calon suami melakukan pertunangan dan acara yang kami harapkan berjalan dengan lancar.

November 2015, cobaan itu datang
Diawali dengan bulan yang sebenarnya bulan yg sangat kami dambakan karena kami lahir di bulan yang sama, namun pada tahun 2015 tersebut calon suamiku di PHK besar-besaran dari perusahaannya. Hati saya hancur mendengar kabar bahwa saat itu dia tidak bekerja. Apa yang harus saya katakan kepada orangtua saya sementara pada bulan Januari 2016 kami akan menikah, persiapan semua telah kami rancang dan susun. Saya selalu berpikir bahwa mungkin suatu saat calon suami akan mendapatkan pekerjaan yang baru setelah ini, dan ternyata tidak. Dia ditolak bahkan tidak ada panggilan kerja hingga bulan Februari 2016 setelah kami menikah.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Desember 2015, Ibu mertuaku meninggal dunia
Bagai disambar petir di siang bolong ungkapan tersebut terasa sangat nyata bagi saya pada saat saya tahu bahwa ibu mertua saya dipanggil oleh yang Maha Kuasa dua minggu sebelum kami melangsungkan pernikahan. Sungguh hati saya hancur apalagi calon suamiku yang saat itu sangat dekat dengan ibunya.

Bahkan acara yang saya susun dalam pernikahan kami semua ide dari mertua. Semua bayangan kesenangan itu hilang dan bahkan keluarga besarnya merencanakan akan mengundurkan acara pernikahan kami. Namun niat awal kami sudah menyebarkan undangan, sudah menyewa gedung dll, yang tidak mungkin kami batalkan akhirnya Januari 2016 kami resmi menjadi sepasang suami dan istri.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Sungguh perjalanan yang tidak mudah bagi kami untuk bisa menjadi seperti ini, namun setelah kami menikah satu per satu mulai terbuka pintu rezeki bagi suamiku mulai terbuka. Saat ini suami saya sudah menjabat sebagai manajer di sebuah hotel terbesar di kota kami. Rezeki tidak hentinya datang kepada kami, meski kami diuji dengan ujian yang begitu berat tapi kami bisa berdiri hingga saat ini mudah-mudahan selalu diberikan jodoh yang panjang. Amin.





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading