Sukses

Lifestyle

Menikah Itu Jadi Ancaman Terbesar dalam Diriku

Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, bahkan mungkin juga keraguan seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.

***

Wajar rasanya di usia yang terbilang cukup matang jika melangsungkan pernikahan, terlebih lagi beberapa teman terdekatku pun sudah banyak yang berkeluarga dan hidup bahagia. Aku sadar ternyata di kehidupan cintaku selama ini tidak pernah berakhir dengan indah, setelah akhirnya mengalami beberapa kegagalan ada sesuatu yang membuatku semakin yakin bahwa dalam diri ini ada sesuatu yang salah.

Sekarang usiaku yang menginjak usia 26 tahun semakin banyak ketakutan dan semakin sensitif untuk masalah pernikahan. Aku cenderung menutup diri dari semua hal yang berbau pernikahan dan yang lebih parahnya lagi pernah suatu hari aku memaksakan diri untuk hadir di acara pernikahan salah satu kerabat dekat dan alhasil dua hari sebelum pernikahan dimulai aku merasa seperti mendapatkan tekanan yang sulit untuk dijelaskan kepada orang-orang. Dari sekian banyaknya tekanan hidup yang cukup membuat frustasi ternyata yang paling berat dan sangat aku hindari adalah masalah pernikahan.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Padahal hubungan yang sempat kandas itu sekarang terjalin kembali, karena keluarga pun sudah terlalu mendesak untuk segera menikah akhirnya kuputuskan untuk menerima ajakan menikah dari mantan pacarku. Awalnya aku sempat ragu tapi semua pihak berhasil membuatku kembali berpikir positif bahwa kali ini tidak akan terjadi kegagalan seperti tahun lalu. Meskipun aku masih belum begitu yakin dengan diriku sendiri tapi aku tetap menjalani semuanya hingga persiapan  hampir 70% berjalan. Tapi siapa yang bisa menyangka jika sekarang aku kembali merasakan keraguan yang begitu besar dan semakin frustasi dengan waktu yang singkat ini?

Bagiku pernikahan itu seperti sebuah ancaman dalam hidup yang penuh dengan ketidaknyamanan, jika bukan karena paksaan kedua orangtua yang melihat anak gadisnya belum menikah di usia sekarang ini aku tidak akan memaksakan diri bertahan dari semua rasa gelisah dan takut yang menghantui setiap hari.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Sampai saat ini tidak ada yang begitu memahami segala kesulitan yang sedang aku hadapi sendirian, mereka beranggapan bahwa aku ini adalah wanita pemilih. Padahal kenyataannya bukan seperti itu, dan sayangnya aku sulit untuk mengutarakan semua perasaan yang membuatku merasa kurang nyaman. Jika aku hadir di tengah-tengah pesta pernikahan rasanya seperti menemukan sebuah kesedihan yang begitu dalam, dan juga setiap kata yang ingin aku keluarkan supaya beban di hati berkurang itu seperti tertahan di tenggorokan.

Jika ada satu kesempatan untuk bisa mengutarakan semua perasaan yang membelenggu ini aku ingin semua orang yang beranggapan buruk mengenai diriku dengan predikat ‘pemilih’ bisa jauh lebih mengerti kenapa sampai saat ini aku masih terlihat tidak begitu antusias dengan sebuah pernikahan. Mungkin aku trauma dengan kejadian masa lalu, tapi aku yakin meskipun aku merasakan ketakutan yang besar sekarang, seiring dengan berjalannya waktu semua itu bisa kulalui dengan baik.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading