Sukses

Lifestyle

Berburu Jodoh via Aplikasi Kencan Online, Kenapa Tidak Menemukan Pria Baik?

Dalam hidup ini pasti kita pernah menjumpai yang namanya masalah, entah dalam hal pekerjaan atau pertemanan hingga percintaan. Dalam tulisan ini, saya akan menceritakan masalah dalam percintaan.

Cinta? Apa sih cinta itu dan pentingkah dalam suatu hubungan? Cinta adalah sebuah perasaan dari kasih sayang yang kuat karena adanya ketertarikan yang tidak bisa dipaksakan. Apabila kita sudah merasakan namanya cinta, hidup terasa selalu berbahagia walaupun banyak masalah yang datang, tapi bagaimana jika cinta itu yang menjadi suatu masalah? Rasanya kita akan kehilangan gairah hidup, apapun yang dilakukan rasanya tidak berselera.

Saya mengalami cinta pertama saya ketika waktu saya kuliah. Mantan saya itu adalah kakak kelas saya dulu yang mana sekarang dia sudah menemukan pasangan hidupnya. Hubungan kami dulu sempat mengalami LDR dikarenakan dia pindah kuliah ke kota asalnya. Hampir dua tahun kami menjalani hubungan ini hanya mengandalkan komunikasi setiap hari dan saling menjaga kepercayaan, karena tanpa kedua hal itu LDR ini akan berakhir.

Ilustrasi./Copyright pexels.com/anastasiya lobanovskaya

Tibalah waktu yang tak saya harapkan terjadi, pada hari Minggu saya terdorong untuk membuka email dia hanya untuk mengecek perkembangannya dalam membuat skripsi yang dia siapkan untuk dikirim ke email dosen pembimbingnya dan tanpa sengaja saya melihat pemberitahuan di Twitternya. Isinya tersambung dengan emailnya dan di dalam kotak masuk tersebut, ada pemberitahuan kalau ada wanita lain menyebutkan/menandai namanya kalau wanita tersebut sedang bersamanya di salah satu tempat.

Seketika melihat hal itu, makanan siang yang enak menjadi rasa hambar dan saya tidak berselera untuk melanjutkan makan lagi, tidak bisa berkata apa-apa hanya air mata yag bisa mengungkapkan bagaimana perasaan perihnya hati saya ketika tahu kalau ternyata dia tidak bisa bertemu dengan saya karena dia sedang bertemu dan menghabiskan waktu luangnya bersama mantannya.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Setelah kejadian itu, saya ingin meminta penjelasan dengan dia apakah hal ini saya bisa toleransi atau tidak dan ternyata dia tidak bisa menjelaskan apa-apa tentang kejadian hal itu, hanya meminta maaf dan mengakhiri hubungan ini karena menurutnya kalau dia bukan pria terbaik untuk saya. Sebenarnya saya tidak mau mengakhiri hubungan ini karena saya cinta kepadanya meskipun ada masalah tapi saya usahakan mencoba untuk mencari solusi agar bisa bertahan dan yang saya harapkan dari jawaban dia pada saat itu adalah kejujurannya serta  masih mau mempertahankan hubungan ini tapi ternyata kebalikannya.

Berakhirlah hubungan ini dan hari-hari pun terlewati terasa mendung tanpanya, rasa enggan untuk memulai cinta baru lagi karena saya tidak bisa melupakannya. Bagi saya, mencintai seseorang dan mempertahankan suatu hubungan itu sulit karena saya harus beradaptasi lagi dari nol untuk mengetahui karakternya, menerima kekurangan nya dan memahaminya.

Seminggu, sebulan, setahun sudah saya lewati untuk bersabar menerima kenyataan pahit ini untuk mencoba melupakannya. Saya tidak mau mencari kekasih baru lagi sebelum saya benar-benar siap membuka hati kembali karena saya tidak mau ada korban sebagai pelampiasan saya nanti. Semua ini terjadi juga karena sudah diatur sama Allah dan saya juga harus yakin kalau kejadian pahit ini akan memiliki hikmah terbaik untuk saya nanti.

Sudah dua tahun berlalu saya coba mengikhlaskan kepergiannya dan saya mulai membuka hati kembali kepada orang-orang baru. Sibuk bekerja di kantor membuat saya sulit berkenalan dengan orang-orang baru dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari orang-orang baru melalui aplikasi perjodohan atau aplikasi kencan online.

Ilustrasi./Copyright pexels.com/bibhash banerjee

Namanya juga usaha, niatnya mencari pasangan yang satu visi yaitu serius untuk mencari pasangan hidup. Kata teman saya, banyak dari teman-teman saya bertemu jodohnya di sini lanjut sampai menikah dan ada juga yang bilang jangan mencari jodoh di sini karena banyak pria-pria yang iseng aja. Saya semakin penasaran untuk mencobanya dulu.

Hanya 1 dari 10 yang saya mau temui secara langsung karena sebelum bertemu saya akan langsung bertanya seperti ini, "Apakah kamu satu visi dengan saya?" Jika iya, saya mau bertemu langsung dengannya, jika tidak saya akan langsung memutuskan pembicaraan.

Kita sebagai wanita perlu waspada juga dengan pria-pria di aplikasi kencan online karena ada beberapa dari mereka hanya mau have fun atau istilahnya FWB (friends with benefits).Kenapa para wanita harus waspada? Karena kalau sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak wanita lah yang dirugikan karena niat awal mereka sudah tidak baik. Jikalau mereka hanya mau mencari teman dalam artian positif untuk menambah relasi itu lebih baik daripada FWB.

Satu, dua, tiga, dan seterusnya pria-pria di aplikasi kencan online sudah saya pernah temui karena katanya mereka memiliki satu visi dengan saya. Bermacam–macam jenis pria sudah saya temui dan tidak ada yang cocok semua karena menurut saya salah semua. Entahlah kenapa dulu saya merasa ada saja yang tidak cocok mulai dari fisiknya/karakternya/kurang asyik/ternyata dia duda/ternyata dia playboy/ternyata dia modus dan lain-lain. Tapi kebanyakan yang saya temui adalah ternyata dia modus.

Mereka katanya niatnya mau mencari pasangan hidup, tapi dari tingkah laku mereka sama sekali tidak menunjukkan ke arah itu melainkan ke arah FWB. Saya bisa merasakannya meskipun baru pertama kali bertemu karena saya bisa menilai dari isi obrolannya dan sikapnya. Lelah sih bertemu dengan banyak orang-orang baru tapi tidak ada yang cocok. Sempat berpikir apa ada yang salah dari diri saya? Salahnya di mana? Saya mencoba untuk introspeksi diri dan saya merasa ini sebuah teguran dari Allah untuk saya untuk segera memperbaiki diri agar saya menjadi lebih baik lagi, siap dan matang untuk bertemu dengan jodoh terbaik saya nanti.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Saat ini saya berfokus pada diri saya sendiri untuk memperbaiki diri dan tidak pernah menyerah untuk menemukan jodoh yang terbaik untuk saya. Saya tidak menyesali kejadian masa lalu yang sepertinya membuang waktu saja bertemu dengan pria-pria yang salah.

Saya mencoba berpikir positif saja kalau bertemu dengan banyak orang bisa membuat saya bisa mengenal bermacam-macam orang dengan karakter yang berbeda-beda yang mana pastinya mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari hal ini saya merasa Allah sedang menunjukkan sesuatu pembelajaran kepada saya yaitu supaya saya lebih bersyukur jika sudah menemukan seseorang yang terbaik untuk saya nanti, jangan mencari yang lebih dan lebih lagi.

Allah terus mengajarkan saya di setiap masalah untuk berpikir lebih dewasa lagi untuk menghadapi suatu masalah, memberikan kesempatan untuk saya belajar untuk melakukan banyak hal-hal positif yang bisa berguna untuk masa depan saya nanti seperti rajin belajar memasak menu-menu baru, rajin membaca untuk menambah banyak pengetahuan tentang apapun, dll. Jodoh adalah cerminan diri kita sendiri sehingga saya yakin saya dan jodoh saya nanti bertemu di saat yang sudah tepat dan sudah sama-sama layak.

Nah kalau kalian yang masih single dan orang-orang terus bertanya kapan nikah, sudah ada calonnya belum? atau udah ketemu jodohnya belum? kalian bisa menjawabnya dengan tersenyum dan berkata, "Doakan saja. Insyaallah dia akan datang di saat yang sudah tepat."

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading