Sukses

Lifestyle

Pria yang Terus Membatalkan Rencana Pernikahan, Mending Diputus Aja?

Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Menulis April 2018 My Life My Choice ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.

***

Bicara soal hati bukanlah hal yang asing lagi di telinga bahkan di kehidupan. Namun untuk bisa meninggalkan sebuah cerita yang menjadi nostalgia kebahagiaan bukanlah hal yang mudah, terutama rasa bahagia yang telah banyak menari dan membuat warna di hati.

Aku merupakan wanita yang lahir dan tumbuh dari keluarga broken semenjak SMP. Di usia yang sudah memasuki 26 tahun saat ini, hal tersebut bukanlah sebuah kendala lagi. Berbagai macam hal telah aku lewati untuk masalah urusan keluarga. Namun saat ini adalah masa tersulit bagiku untuk bisa menghilang dan meninggalkan cerita cinta dengan penuh pengorbanan dari setiap kisah serta langkah yang telah hadir di tahun 2015.

Saat ini aku harus melawan arus, yaitu arus kerinduan. Dengan keputusan berat di tahun 2018 aku harus berani mengambil langkah sendiri, meninggalkan sesosok pria yang aku anggap sangat baik, lembut serta perhatian sebagai pengganti kerinduan kasih sayang keluarga yang telah lama hilang.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Entah jalan ini akan berhenti di hulu yang bagaimana, semenjak 2015 hingga 2018 pengharapanku akan sebuah hubungan hingga ke jenjang pernikahan harus pupus. Usaha dan pengorbanan untuk bisa menuju ke arah pernikahan bukanlah hal yang mudah, terutama berbagai persiapan yang telah aku lakukan dari mulai seserahan pernikahan, undangan, souvenir dan kelengkapan sebuah acara pernikahan lainnya sirna begitu saja.

Ya, tidak ada yang pernah tahu cara berpikir laki laki, apa yang diinginkannya. Yang aku ingat dalam secuil percakapan antara aku dan dia, “Aku ingin menikah denganmu dengan cara aku, dan aku harap kamu bisa menunggu aku hingga umur kamu 29 tahun."

Aku rasa jika keinginan dan tujuan kita sudah ke arah yang sama lantas kenapa harus menunggu? Sementara seorang pria yang saat ini sudah memasuki usia 30 tahun dan aku masih harus menunggu hingga usianya mencapai 33 tahun?

Bingung? Ya saya sendiri bingung, karena menurutku tidak ada yang tahu dan menebak isi hati dan pikiran laki laki bahkan seorang keluarga sekalipun.

Dia merupakan seorang anak laki–laki bontot dari enam bersaudara. Dia juga seorang pria yang pernah memiliki sebuah usaha di awal perkenalan kami tepatnya tahun 2015 silam, hingga suatu hari mengalami kerugian dahsyat yang membuat dirinya berada di bawah secara materi di tahun 2017 awal.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Aku tidak ingin sebuah rencana dan pengharapanku terlalu jauh akan kebahagiaan bersamanya hilang. Toh tujuan kita sama yaitu sebuah hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Tak mengurungkan niat aku berusaha membantu dia untuk mempersiapkan pernikahan sederhana yang rencananya diadakan di rumah. Semua telah kupersiapkan dari mulai hal terkecil seperti seserahan dan sebagainya. Hanya sebuah mahar yang harus dikeluarkan murni darinya. Perlu diketahui bahwa aku dan ibuku tidak mempersulit berapa jumlahnya.

Namun dia memilih untuk menunda tiga kali rencana pernikahan dari tanggal yang telah kita rundingkan, hingga kuputuskan untuk meninggalkannya dan memblock semua tentang dia juga keluarganya dari kehidupanku. Kenapa keluarganya harus aku block? Yang aku ingat salah satu kata yang terucap dari keluarganya yaitu, “Semuanya tidak bisa dipaksakan, kamu yang sabar karena jodoh itu Tuhan yang menentukan, karena kami sebagai pihak keluarga tidak bisa berbuat apa-apa."

What? Padahal Libur lebaran kemarin (2017) aku diminta keluarganya merayakan hari besar tersebut di Sumatra (kampung halamannya) serta dikenalkan ke semua keluarga besar oleh kakak–kakaknya.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Mungkin jika diperhatikan, orang–orang akan menilai bahwa aku terlalu jahat meninggalkan dia yang sedang terpuruk. Tapi aku hanya bisa senyum saat terbesit perjuanganku untuk bisa membahagiakan dia.

Perlu diketahui saat aku mengenalnya aku tidak pernah mengetahui bahwa dia mempunyai usaha, bahkan aku selalu menolak saat dia berusaha membahagiakanku. Bahkan untuk sekadar jalan bersama dan membayar makan saja kalau bisa aku yang bayar, sebagai rasa hormatku kepadanya maka kami bergantian untuk membayar.

Saat usahanya bangkrut, aku men-support dia dari berbagai sisi yang tidak perlu aku sebutkan semua karena menurutku hal tersebut seperti kesombongan. Bahkan saat dia harus kecelakaan dan mengalami patah kaki aku berjuang membiayai perawatannya, menjaga dia sepanjang malam, membawakan makan dan sebagainya. Aku pun harus membagi waktu antara kerja dan merawatnya, membelikan tongkat untuk belajar jalan dan banyak hal yang saya rasa tidak pantas untuk saya berbagi semua.

Ilustrasi./Copyright pixabay.com

Namun hal itu tidak pernah terungkap oleh diriku kepada siapapun termasuk keluarganya, aku hanya ingin dia sebagai seorang laki–laki tetap mempunyai harga diri dan tidak merasa direndahkan orang–orang saat mereka semua  mengetahui bahwasanya aku telah membantunya banyak dari berbagai segi, mulai dari segi moral, materi bahkan hal sekecil apapun untuk kebutuhan hariannya.

Untuk kesekian kalinya pernikahan yang telah direncanakan dan dibuat harus melayang di antara udara dan mengitari ruang pikiran, hingga akhirnya aku harus memutuskan untuk menjauhinya, meninggalkan dan menenangkan diri. Aku percaya jika waktunya tepat dan hati kita kembali dipersatukan, maka kebahagiaan yang lebih besar siap menyambut dengan jejak kelam yang pernah ditinggalkan dan akan mengubahnya menjadi sebuah kebahagiaan yang utuh.

Saat ini aku hanya bisa bersyukur dan berpikir positif bahwa kebaikan yang jauh lebih indah telah menunggu dan menanti di depan. Dan satu hal yang menjadi kekuatanku untuk memutuskan meninggalkannya, jika memang masih memiliki tujuan yang sama kenapa harus membiarkan wanita terlalu lama menunggu?





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading