Sukses

Lifestyle

Meski Beda Ras, Kisah Cinta Pria Tionghoa & Wanita India Ini Romantis Abis

Cinta, lagi-lagi tak ada cinta yang lebih indah dari cinta karena ketulusan, keikhlasan dan menerima kekurangan serta kelebihan pasangan dengan lapang dada. Perbedaan fisik, ras, negara dan derajat harusnya bukan halangan bagi dua anak manusia untuk membina cinta yang bahagia. Seperti pasangan asal Singapura yang merupakan keturunan Tionghoa dan India berikut ini.

Dilansir dari laman straitstimes.com, di Singapura kisah cinta pasangan ini bisa saja sebagai kisah cinta paling unik, romantis dan bikin baper. Bagaimana tidak, kisah cinta keduanya berawal dari pertemuan yang sangat tidak disangka. Pasangan Koh Leng Kiat yang berdarah Tionghoa dan istrinya Meena Jaganathan yang berdarah Tamil, India bertemu atas takdir Tuhan yang begitu Indah.

Kisah keduanya dimulai pada tahun 1966 lalu. Tahun itu, Meena mengalami insiden kecelakaan yang menewaskan suaminya. Meena dan suami dikaruniai 8 anak dan yang terkecil berusia dua bulan. Selepas kematian suami, Meena harus mau mencari nafkah seorang diri demi mencukupi kebutuhannya dan anak-anaknya. Ia pun bekerja di perusahaan konstruksi sebagai buruh kasar.

Beberapa bulan bekerja Meena mengalami sakit usus buntu. Tuan Koh yang saat itu menjadi atasan Meena lalu membawanya ke rumah sakit. Karena ia lemah dan tak memungkinkan mengurus anak-anaknya, saat dirawat ia meminta tolong Tuan Koh untuk ikut menjaga anak-anaknya. Melihat kondisi Meena yang lemah dan mengetahui tempat tinggalnya bersama anak-anaknya tidak layak huni, Tuan Koh pun setuju menolongnya.

Tuan Koh semasa hidupnya bersama anak-anak tercintanya dengan Meena/copyright straitstimes.com/

Tuan Koh lalu membawa anak-anak Meena ke rumahnya di Joo Chiat. Tuan Koh juga mulai memberikan bantuan ke Meena dan anak-anaknya karena merasa terenyuh melihat perjuangan wanita berusia 25 tahun yang sudah begitu sulit itu. Dan atas kebaikan Tuan Koh, Meena ingin membalasnya dengan apa yang bisa dilakukannya. Ia mulai mengirim hidangan ke Tuan Koh dan menyajikan segala sesuatu yang terbaik kepada Tuan Koh setiap kali ia datang ke rumahnya.

Dari sinilah, cinta di hati Tuan Koh maupun Meena mulai tumbuh satu sama lain. Keduanya lalu memutuskan menikah di tahun 1970. Meski kedua orang tua pasangan ini menolak pernikahan anak manusia beda rasa ini, keduanya tetap melangsungkan pernikahan dan hidup bahagia satu sama di lain di Joo Chiat.

"Appa (ayah) sangat menyukai masakan amma (ibu). Beliau suka kari daging kambing, kari ayam atau ikan. Beliau sering bercanda bahwa dia jatuh cinta pada amma karena hidangan itu. Appa sangat menyayangi amma dan kami anak-anaknya. Beliau tidak pernah membedakan kami anak tiri atau anak kandung. Beliau tidak merokok, tidak minum alkohol dan akan selalu pulang tepat waktu. Appa adalah orang yang sangat baik," ungkap Chitra anak pertama Meena bersama Tuan Koh.

Dari pernikahannya dengan Meena, tuan Koh memiliki empat orang anak. Dua wanita dan dua pria. Tuan Koh sangat menyayangi semua anak-anaknya baik itu anak bawaan Meena dan suami sebelumnya. Pria ini juga memperlakukan semua anak-anaknya dengan adil. Di akte kelahirannya, semua anak Tuan Koh dan Meena berbahasa Tioghoa. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari mereka dipanggil dengan bahasa Tamil.

Dalam kehidupan sehari-hari, pasangan Tuan Koh dan Meena akan menggunakan beragam bahasa untuk berkomunikasi. Anak-anak dan cucu-cucu mereka juga menggunakan beragam bahasa namun lebih sering menggunakan bahasa Inggris. Hari ke hari, keluarga besar keduanya juga mulai menerima hubungan pasangan beda rasa ini dan saling membahagiakan satu sama lain.

Tuan meninggal beberapa waktu lalu dan dimakamkan dengan prosesi pemakaman Tionghoa yang sebenarnya tidak begitu dipahami anak-anaknya/copyright straitstimes.com

Tahun 1994 kesedihan menimpa keluarga Tuan Koh. Meena meninggal dunia di usia 52 tahun karena sakit. Tuan Koh sempat kesulitan menerima kenyataan ini namun ia terus bangkit dan ikhlas atas kepergian istri tercintanya. Dan beberapa waktu lalu, Tuan Koh menyusul sang istri tercinta di usia 90 tahun. Ia dimakamkan dengan prosesi tionghoa meski semua anak-anaknya tidak begitu memahami prosesi ini.

Tuan Koh dan Meena kini diketahui memiliki 24 cucu dan 17 cicit. Yang membuat mengagumkan dan terkesan, pasangan ini selalu hafal hari ulang tahun anak-anaknya bahkan cucu dan cicit mereka hingga sebelum akhir hayat mereka.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading