Sukses

Lifestyle

4 Alasan Logis Putus Cinta Bikin Tubuh Gampang Sakit

Rasanya kita semua pernah merasakan yang namanya putus cinta. Patah hati dan putus cinta memang menjadi pengalaman yang begitu menyesakkan. Hati pun jadi menderita tak karuan. Bahkan rasanya bikin kita kehilangan harapan hidup.

Seringkali setelah putus cinta, kita jadi jatuh sakit. Mungkin ini kesannya mengada-ada atau kita terlalu berlebihan menanggapi pengalaman putus cinta. Tapi ternyata memang ada alasan logis dan ilmiah kenapa orang yang baru putus cinta itu jadi bisa jatuh sakit seketika. Selengkapnya, yuk kita ikuti penjelasannya di sini.

Otak Kita Berpikir Kalau Tubuh Terluka
Misalnya saja kita baru menghadapi kenyataan kalau cinta kita bertepuk sebelah tangan. Penolakan seperti ini membuat perut kita seperti baru ditonjok dan menimbulkan rasa sakit luar biasa. Dikutip dari womenshealthamagazine.com, Naomi Eisenbuerger, Ph.D. seorang assistant professor psikologi di University of California, Los Angeles menjelaskan bahwa area otak yang aktif saat kita terluka secara fisik itu sama dengan area yang akan aktif saat kita mengalami "penolakan sosial". Jadi ketika hati sedang sakit, tubuh pun bakal bisa merasakan sakit yang sama meski pada kenyataannya tak ada luka fisik yang tercipta.

Putus cinta menyakitkan./Copyright sayingimages.com

Hormon Stres Meningkat
Saat kita sedang jatuh cinta, hormon bahagia seperti dopamin dan oksitosin akan meningkat. Sehingga kita bisa merasa bahagia dan hati berbunga-bunga. Tapi begitu kita mengalami putus cinta atau terluka karena cinta, hormon stres seperti kortisol dan epinephrine yang akan meningkat. Ketika produksi kortisol ini meningkat, otak akan mengirim lebih banyak darah ke otot kita sehingga membuat kita merasa tegang. Efeknya bisa menimbulkan sakit kepala, dada terasa sesak, hingga nyeri leher. Yap, orang yang putus cinta bisa mengalami sakit di sekujur badan.

Trauma yang Menimbulkan Depresi
Dilansir dari psychologytoday.com, para peneliti di Virginia Commonwealth University meneliti 7.000 pria dan wanita kembar dan menganalisis tingkat depresi serta kecemasan berdasarkan pengalaman traumatis di hidupnya. Penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa kehilangan yang menyebabkan rendahnya rasa percaya diri bisa memicu depresi dua kali lebih besar dibandingkan jika mengalami kehilangan yang tak memengaruhi rasa percaya diri. Dan perasaan dicampakkan ini bisa menghancurkan rasa percaya diri yang cukup parah. Jadi kalau ada yang mengalami depresi setelah putus cinta itu memang bukan hal baru lagi.

Begitulah cinta./Copyright favim.com

Perasaan Cinta Sudah Jadi Candu
Cinta bisa jadi candu seperti narkoba. Ketika awalnya kita bisa bahagia karena merasakan cinta, lalu tiba-tiba kehilangan cinta, bisa dibayangkan bagaimana "sakaunya" tubuh kita. Dikutip dari thefrisky.com, area-area di otak akan lebih aktif setelah melihat foto mantan. Area-area otak tersebut juga aktif dengan cara yang sama pada pecandu kokain yang fisiknya kesakitan saat sedang sakau. Tapi untuk putus cinta ini, gejala dan rasa sakitnya bisa perlahan hilang saat bisa menemukan cinta yang baru atau sudah membuka lembaran yang baru.

Putus cinta memang bisa bikin seseorang langsung jatuh sakit. Meski begitu, selama kita bisa berusaha untuk bangkit kembali, kondisi tubuh pasti akan membaik dengan sendirinya.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading