Sukses

Lifestyle

Cinta, Bukan Perkara Simpati yang Akhirnya Justru Melukai Hati

Menurut salah seorang sahabat, baginya cinta merupakan perkara gaib yang tak bisa ditebak begitu saja. Yap, saya pun setuju dengan anggapannya ini. Cinta, bicara mengenai cinta, kita semua tentu tahu bahwa perasaan ini adalah perasaan yang tak bisa ditebak dan diterka juga dijelaskan dengan mudah lewat kata-kata.

Cinta adalah misteri yang sangat rahasia dan sulit untuk dijelaskan. Karena cinta, seseorang bisa saja menjadi pribadi yang sangat bahagia. Dan karena cinta pula, seseorang bisa merasa sangat terluka. Terluka yang teramat dalam serta menyiksa. Boleh seseorang merasa sangat cinta terhadap seseorang yang telah dipilih hatinya, tapi cinta, ia tak hanya harus melibatkan hati. Sesekali, cinta juga harus melibatkan logika agar tak melukai.

Copyright pexels.com

Jatuh Cinta Karena Simpati Boleh, Tapi...

Jatuh cinta karena simpati. Apa itu? Adakah? Bagaimana?

Pernahkah kamu jatuh cinta lantas takut melukai? Takut menyakiti dan takut menjadi pribadi yang dianggap jahat atas nama cinta? Mungkin tidak sedikit dari kita yang jatuh cinta karena perasaan simpati terlalu dalam, lebih dari sekedar suka. Jatuh cinta justru karena kasihan, perasaan takut menyakiti, perasaan yang ingin menjadi sosok penting di hidup si dia dan menjadi obat bagi lukanya di masa lalu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, simpati adalah:

"simpati/sim·pa·ti/ n 1 rasa kasih; rasa setuju (kepada); rasa suka.2 keikutsertaan merasakan perasaan (senang, susah, dan sebagainya) orang lain.

bersimpati/ber·sim·pa·ti/ v 1 menaruh kasih (kepada); suka (akan). 2 ikut serta merasakan perasaan orang lain."

Jatuh cinta seperti ini memang tidak apa-apa. Hanya saja, pikirkan lagi bahwa cinta itu bisa diterima olehnya dengan baik. Orang yang kamu cintai juga menaruh rasa yang sama atau setidaknya menghargai cinta tersebut. Jangan sampai, cinta itu hanya berakhir pada harapan palsu, berakhir pada hati yang terluka baik di sisimu atau di sisinya. Cinta boleh, tapi jangan sampai kamu dibutakan olehnya.

Copyright pexels.com

Tak Apa Terluka Karena Meninggalkan, Dibanding Terluka Karena Ditinggalkan

Ada beberapa orang yang takut meninggalkan karena takut melukai. Namun resapi lagi dalam-dalam, meninggalkan orang yang kita cintai tidak apa-apa, bahkan sangat disarankan jika orang yang dicintai tersebut tak pernah memberi kejelasan tentang kelanjutan cintamu.

Meninggalkan si dia lebih dulu yang kemungkinan besar juga akan meninggalkanmu suatu saat nanti sah-sah saja. Sama sepertinya, kamu pun wajib bahagia. Ketika kamu bukan prioritas utamanya seperti kamu memprioritaskannya, pikirkan lagi bahwa cinta itu bakal berakhir bahagia atau justru sia-sia.

Copyright pexels.com

Percayalah, Kamu Akan Dapatkan Cinta Lain yang Lebih Indah

Pada kenyataannya, cinta yang berakhir dengan luka akan sangat menyakitkan. Apalagi, jika cinta tersebut sudah dipupuk dalam waktu sekian lama, dengan perjuangan yang tidak ringan dan dengan penuh ketulusan. Sekali lagi, bukankah kamu pun harus bahagia?

Percayalah, akan datang cinta lain yang lebih indah. Tugasmu hanya satu, cobalah membuka hati kembali. Belajarlah menerima datangnya cinta lain yang bisa saja cinta itu akan menjamin kebahagiaanmu di masa depan.

Banyak orang jatuh cinta tapi lupa untuk bahagia, hanya terfokus bagaimana ia semaksimal mungkin mencintai tanpa memperhatikan seperti apa ia dicintai. Dan yang miris lagi, wanita adalah makhluk yang sering kali dilemahkan oleh cinta seperti ini. Well Ladies, mencintai boleh-boleh saja tapi jangan sampai dibutakan olehnya ya. Sangat baik mencintai dengan melibatkan hati, tapi jangan lupa untuk melibatkan logika pula.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading