Sukses

Lifestyle

Kisahku Lamaran Bulan Maret, Menikah Sebulan Kemudian

Ketika tanggal pernikahan dimajukan, persiapan harus dilakukan serba cepat. Seperti kisah Sahabat Vemale dalam tulisan yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Here Comes the Bridezilla ini. Apa saja hambatan yang ia hadapi?

***

Sebelum menjadi pasangan yang sah, masalah lamaran dan rencana tanggal pernikahan sudah didiskusikan antara saya dan calon suami. Sempat ada kendala bahkan sebelum acara lamaran. Karena ada permasalahan di keluarga calon suami, pernikahan yang direncanakan berlangsung setelah lebaran Idhul Fitri tahun 2017 ini, dimajukan menjadi bulan April. Padahal lamaran baru dilangsungkan di bulan Maret 2017 dan selang waktu sebulan itu kami masih harus terbang ke kota perantauan untuk bekerja.

Sempat deg-degan juga saat minta cuti ke atasan karena selang waktu antara lamaran dan pernikahan yang tergolong cepat. Bahkan ada sebagian, baik itu rekan kerja atau saudara yang berpikir macam-macam. Tapi, anggapan miring tersebut sudah diklarifikasi dan semua paham dengan kondisi yang keluarga hadapi.

Tidak mudah bagi kami untuk merancang sebuah resepsi pernikahan dengan jarak yang jauh dari keluarga. Bahkan tempat kerja saya dan suami tergolong cukup jauh, sehingga hanya bisa ketemu di akhir pekan. Tapi, segala sesuatu mengenai rincian acara, dekorasi, hidangan untuk tamu, souvenir, kebaya, riasan tetap harus didiskusikan berdua. Untungnya zaman sekarang sudah canggih. Jadi, bisa kirim foto dengan mudah atau berinteraksi melalui video call.

Cuma ada waktu satu bulan mempersiapkan pernikahan./Copyright pixabay.com

Sampai beradu pendapat dengan suami masalah kebaya keluarga mau jahit atau beli jadi. Setelah dipikir-pikir kalau jahit kebaya nggak ada waktu. Jadilah kami berdua muter-muter Tanah Abang demi seragam nikahan. Dan hasilnya malah berdebat. Ada saja yang membuat emosi. Akhirnya setelah pindah lokasi pertokoan, ketemu dengan kebaya yang cocok dan stoknya cukup untuk keluarga. Pulanglah kami dengan tentengan seragam keluarga.

Semua benar-benar dilakukan oleh keluarga besar. Sama sekali nggak pakai Wedding Organizer. Masakan untuk acara pun dimasak sendiri tidak memakai jasa catering. Nama-nama tamu undangan pun banyak yang terlewatkan karena persiapan yang sangat singkat. Meskipun semua serba mendadak, acara berlangsung dengan lancar dan khidmat. Apa yang telah disusun, berjalan sesuai dengan rencana. Puas juga dengan resepsi pernikahan meskipun dikerjakan sendiri. Benar-benar acara yang hebat bagi saya dan suami.

    

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading