Sukses

Lifestyle

Saat Hati Harus Memilih, Lebih Baik Dicintai atau Mencintai?

Hi,

Saya R dari Jakarta. Umur saya 22 tahun. Saat ini saya sedang menjalin hubungan dengan teman lama saya yang saya kenal sejak SMA dengan nama L.

L ini ternyata sudah menyimpan perasaan terhadap saya sudah lama. Baru berani ia katakan setelah kami lulus dan sama-sama kerja. Lebih tepatnya baru ia katakan dua bulan lalu terhitung dari sekarang. Dia cowok yang sangat baik, yang super care, always be there untuk saya. Tapi sebelum memulai dengan dia, saya pernah berkenalan dengan seorang cowok sebut saja dia A di suatu tempat yang tak sengaja membuat kami ketemu, yaitu di sebuah acara dari kampus saya.

Kebetulan dia saudara dari teman kampus saya. Saat di tempat itu kami pernah ngobrol beberapa menit. Dan jujur saat pertama bertemu dia, saya sudah jatuh cinta. Jatuh cinta dengan wawasannya. Komunikasi kami berlanjut di Facebook, setelah berbincang di socmed akhirnya kami bertukar ID pribadi. Dan itu terjalin hingga saya tulis ini.

Sejak saat itu saya tidak pernah menyukai cowok lain seperti saya menyukai dia, dia seperti mimpi indah buat saya. Sempat terpikir apakah orang yang jadi impian saya itu mau dekat dengan saya? Tidak perlu menjalin hubungan, untuk dekat saja apa dia mau? Saya rasa tidak mungkin. Kampus dia saja kampus seni paling terkenal di Jakarta. Tentunya banyak cewek yang akan ngantri sama dia.

Bertahun tahun saya berkhayal untuk bisa dekat dengan dia. Tanpa diduga ternyata Tuhan mendengar doa saya. Dua tahun belakangan ini saya dekat dengan A ini. Sangat dekat, lebih yang dari saya bayangkan. Kami jadi sering menghabiskan waktu berdua. Sampai suatu saat dia bilang, dia memang menyukai saya. Di sana saya bahagia sekali. It was like my dream came true.

Sampai suatu saat dia hilang tanpa kabar, seakan-akan saya tidak pernah hadir di hidup dia. Seakan-akan tidak pernah terjadi apa apa. Di sana saya merasa down, merasa sebagai orang yang paling patah hati. Ingin membenci tapi saya terlalu mencintai dia. Akhirnya saya putuskan untuk berani membuka hati dengan orang lain.

Yaps, saya beranikan diri untuk mulai dengan L ini. Saat pertama kali dia tahu saya berpacaran dengan L, A ini langsung chat saya dan menanyakan, apakah benar saya memiliki hubungan? Apakah saya bahagia? Apakah L yang saya mau? Entah apa maksud dia bertanya seperti ini. Awalnya dia menjauh setelah saya berpacaran dengan L. Tapi akhir-akhir ini dia kembali mendekat, hingga mau membawa saya ke tempat indah yang saya pasti akan suka.

Mohon sarannya, karena jujur saya bingung. Siapa yang harus saya pilih? Orang yang saya cintai dengan dalam atau orang yang mencintai saya?

***

Urusan cinta kadang begitu rumit./Copyright behappy.me

Dear R,

Jadi kamu dihadapkan pada dua pilihan ya. Memilih yang kamu cintai atau memilih yang mencintai kamu? Memang bikin dilema juga berada di persimpangan seperti ini. Ibaratnya kamu memegang dua tali, kamu ingin menarik salah satunya agar mendekat. Tapi untuk menarik satu tali, kamu harus melepas satu tali di tanganmu yang lain. Tak bisa keduanya. Di sini kamu memang harus berani membuat keputusan.

Saat hati harus memilih, yang paling ideal memang memilih orang yang kita cintai dan dia juga mencintai kita dengan sama besarnya. Tapi mungkin kamu perlu membuat perbandingan antara kedua pria tersebut. Kira-kira dari keduanya mana yang paling memenuhi kriteria ideal pria idamanmu. Di antara mereka berdua mana yang paling bisa membuatmu bahagia dan nyaman.

Cinta itu dua arah./Copyright amulyavachan.com

Pada akhirnya hanya ada satu orang yang bisa kamu pilih. Nggak bisa kamu menempatkan dua orang pria dalam hatimu. Kalau kamu tak segera membuat keputusan, bisa-bisa kamu malah menyakiti keduanya. Dampak terburuknya kamu bisa kehilangan keduanya. Bakal nyesek banget kalau sudah kayak begini kejadiannya, kan? Jangan sampai deh, ya.

Kalau ditanya, lebih baik mana dicintai atau mencintai? Hm, pertanyaan itu agak sulit dijawab. Karena cinta yang sejati itu berasal dari dua arah. Tak hanya sepihak saja. Kalau cuma sepihak, ke depannya nanti malah akan saling menyakiti.

Semoga pilihan apapun yang kamu ambil bisa bisa membawa kehidupanmu jadi lebih baik dan bahagia ke depannya. Yuk ah, jangan kelamaan galaunya.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading