Sukses

Lifestyle

Menjadi Seorang Perempuan adalah Berkat dan Anugerah

Perempuan adalah makhluk unik yang Tuhan ciptakan, setiap individu berbeda. Menjadi seorang perempuan adalah berkat dan anugerah. Seorang anak perempuan, menjadi seorang istri, lalu berperan sebagai seorang Ibu, dan pada akhirnya akan menjadi nenek.

Menjadi seorang perempuan sangatlah berat, mengalami menstruasi yang terkadang membuat kepala pusing atau perut sakit melilit. Saat hamil perempuan harus menahan berat janin yang ada dalam perutnya lalu serba salah saat tidur karena perutnya yang membuncit besar sekali. Saat akan melahirkan Ibu mengalami kontraksi yang 100 kali lipat lebih sakit dari sakit menstruasi, juga saat melahirkan bayinya ada beberapa Ibu yang rela perutnya dibuka dan dijahit agar anaknya bisa selamat lahir melihat dunia.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Saat bayinya lahir, waktu Ibu berubah, malam jadi siang, dan siang tetap siang, saat anaknya sudah besar Ibu bekerja, ada yang bekerja di rumah ada yang bekerja di luar rumah, bahkan ada Ibu yang mengerjakan keduanya. Terlihat menyeramkan dan penuh dengan kesakitan, tapi perempuan bisa melewatinya, bisa menahan sakitnya, itulah takdir Tuhan yang diciptakan perempuan, bahwa perempuan itu kuat.

Karena itulah aku memilih jurusan kebidanan, mengetahui tentang perempuan, dan bekerja di lingkungan perempuan. Tahun 2015/2016 adalah tahun terakhir aku berkuliah, dan tahun terakhir adalah tahun di mana penuh dengan praktik, praktik ke Rumah Sakit atau Puskesmas atau Klinik Persalinan. Aku masih ingat awal mula aku praktik, aku benar-benar takjub dengan seorang Ibu, untuk pertama kalinya aku melihat seorang Ibu melahirkan dengan penuh perjuangan. Mendengar tangisan bayi pertama kalinya saat dilahirkan, perasaan luar biasa yang pasti dirasakan oleh setiap mahasiswi kebidanan.

Saat teringat sekali saat bulan Februari 2016 aku berpraktik di rumah sakit daerah Sukabumi. Aku mengambil pasien untuk ujian praktik melahirkan, aku harus menjaga dan membantu Ibu ini dari awal datang hingga pulang dengan selamat bersama bayi malaikat kecilnya. Ibu mengerang kesakitan karena kontraksi yang dialaminya, dia menahan kontraksi hingga 8 jam lamanya, dan mengejan kurang lebih 1 jam.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Aku sudah lelah, tapi aku tahu Ibu yang melahirkan pasti lebih lelah dari aku yang hanya menjaga dan memantau. Syukurlah, akhirnya malaikat kecil laki-laki keluar dan menangis dengan keras. Dan di sinilah bidan harus menjaga bayi dan memberi kehangatan bayi. Belum selesai di situ, bidan membantu mengeluarkan ari-ari, aku tetap menjaga dan memantau Ibu agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, terasa lelah namun lelah terasa nikmat saat melihat Ibu tersenyum melihat bayinya.

Maka dari itu ladies, jika Ibumu masih ada, sayangilah dan jaga mereka, betapa berat yang dialami seorang Ibu, take care of your mama.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading