Sukses

Lifestyle

Tak Harus Punya Ikatan Darah untuk Bisa Jadi Keluarga

Keluarga bisa berasal dari siapa saja. Tak harus punya ikatan darah. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah Pahlawan dalam Hidupmu ini.

***

Manusia hidup dengan bergantung pada orang lain, takkan ada satu manusia pun yang bisa hidup sendiri, banyak pengorbanan dan mengorbankan diri saat menjalin hubungan dengan sesama manusia. Jika banyak pasangan memimpikan menjadi orangtua dan bisa memiliki anak apalah daya sepasang suami istri yang belum diberkati seorang anak dalam kehidupan mereka, akan tetapi mereka tidak putus asa dalam hal tersebut, mereka mencari jalan lain untuk mendapatkan hak sebagai ibu dan sebagai ayah dari anak-anaknya.

Mereka lah Ibu Lusia Suryati dan Pak Budi (Ci Wawa dan Ko Siang), menikah belasan tahun dan belum diberkati dengan seorang anak dalam hidup perkawinan mereka, tak putus doa, tak kenal lelah dalam berusaha tapi belum membuahkan hasil, pasangan ini tak putus asa mereka melakukan hal lain yang bisa mengobati kerinduan mereka dalam memiliki keturunan. Menjadi ibu dan ayah dalam sebuah komunitas, mengasuh setiap anak yang beranjak dewasa dalam menjalani hidup, mengarahkan dan menyadarkan mereka akan pentingnya komunikasi keluarga, bukankah dibutuhkan sebuah pengorbanan yang besar dan hati yang lapang dalam menerima hal ini.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/shelby deeter

Bermacam-macam kepribadian, dan sifat yang harus mereka hadapi tapi tak pernah sekalipun lelah dalam mendampingi dan mendengar keluh kesah, apalagi bagi anak perantauan yang jauh dari orangtuanya, merekalah ibu dan ayah yang selalu setia mendampingi.  Mengorbankan waktunya, kasih sayangnya, mengarahkan ke untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Mereka adalah ibu dan bapak asuh bagi kami, mereka ibu dan ayah kedua tempat kami mengadu. Tiada pengorbanan yang lebih besar ketika mereka mampu dalam menjadi orangtua kedua bagi anak-anak asuhnya.

Karena menjadi orangtua bukanlah harus memiliki anak biologis, menjadi orangtua adalah mampu bertanggung jawab dan mencurahkan kasih sayangnya dengan tulus, karena banyak sekali di zaman sekarang anak-anak yang tak mendapatkan kasih sayang karena kurangnya kesadaran orangtuanya.

Terima kasih Ibu Suryati dan Pak Budi karena kasih sayang yang kalian berikan sangatlah membantu relasi kami kepada keluarga dan sesama terutama terhadap Sang Pencipta. Semoga kalian selalu sehat dan bahagia, lanjutkan terus tugas sebagai orangtua kami.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading