Sukses

Lifestyle

Jangan Paksa Diet Berat, Kamu Nggak Akan Kuat

Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang. Seperti kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam kompetisi Stop Tanya Kapan! Ungkapkan Perasaanmu Lewat Lomba Menulis Juli 2018 ini. Pada dasarnya kamu nggak pernah sendirian menghadapi kegalauan dan kecemasan karena pertanyaan 'kapan'.
 
***
“Kapan aku kurus?”
Ya, selalu pertanyaan itu yang selalu aku pikirkan. Ada niatan untuk diet tapi mulut susah untuk tidak mengemil. Dulu berat badanku hanya 47 kg, dan itu pun sudah di panggil, "Ndut," untuk tubuhku yang hanya memiliki tinggi 150 cm. Dan berat badanku bertambah di saat aku sudah mulai memiliki pacar, yang sekarang sudah menjadi mantan.

Sewaktu pacaran dia selalu berkata, “Nggak usah kurus, mau makan apa, makan aja selagi aku sanggup membelikannya. Nggak usah takut aku tidak mau, karena aku lebih suka wanita berisi, daripada wanita kurus," ucapnya. Demi menyenangkan dirinya, aku pun selalu mengikuti semua keinginannya, dan dia memintaku jangan melanjutkan pendidikan. Kulakukan semua untuk kebahagiaannya. Tapi apa balasan dia ke aku? Dia meninggalkanku karena hal sepele, ya aku tahu aku sudah membuat kesalahan. Tapi apa aku tidak bisa mendapat kesempatan kedua?
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/frankie cordoba

Kesempatan kedua diberikan, dan kami menjalaninya selama 3 minggu lebih kurang. Dan tepat di tanggal 26 Desember 2017, aku memimpikannya dia akan pergi dari hidupku. Yeah! It’s true. He left. Dengan alasan,”Maaf, rasaku ke kamu sudah hilang." Aku mengerti, dan aku beri dia ruang sendiri.

Kenyataannya dia balik ke mantannya. Haruskah kupertahankan? Harusnya tidak. Tapi dengan bodohnya, aku berusaha mencari kesalahan mantannya agar dia balik ke aku. Dan ya, dia balik setelah 2 bulan kami berpisah, dan kata-kata yang masih kuingat setelah kami balik adalah, “Kamu kurus! Aku sengaja ninggalin kamu. Mau lihat kamu bisa kurus apa tidak.” Aku hanya bisa tersenyum. Dan selama dua bulan aku terpuruk aku makan nggak teratur, kadang makan kadang tidak jika ada makan juga hanya satu kali sehari.
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/kevin bhagat

Ya dengan begitu aku kurus, dan aku bangga. Tapi tidak dengan organ dalam tubuhku yang kusiksa. Setelah kurus, banyak yang meminta caraku, aku hanya menjawab, “Galau lah, karena saat galau kamu tidak akan bernafsu makan.” Satu minggu menjalaninya kami putus lagi, dan untuk kali ini rasaku ke dia yang hilang.

Lalu karena dietku yang salah dua bulan lalu, alhasil sekarang aku gemuk lagi. Tapi juga karena teman-temanku yang sering mengajakku keluar makan terus. Dan karena aku yang tidak bisa menahan godaan. Lalu sekarang yang menjadi beban pikiranku hanya, "Kapan kurus?" Berencana untuk gym bareng temen, mereka cuma bisa hari Minggu, karena kuliah sih mereka. Ingin kurus tapi tidak bisa kontrol makan. Banyak yang merindukan kekurusanku. Haha.
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/christopher campbell

Ya doain aja aku bisa kurus untuk kali ini, dan btw aku cuma diet jalan pagi selama 30 menit lho dan jaga pola makan aja. Nggak hanya untuk kurus juga, untuk sehat juga kok. Nggak kurus nggak apa-apa yang penting SEHAT.

Jadi untuk orang yang melihat kegemukanku, jangan selalu tanya aku kapan kurus karena aku juga ingin kurus, tapi percayalah. Kurus nggak segampang kita membalikkan telapak tangan. Jangan paksa diet, berat. Kamu nggak akan kuat.
(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading