Sukses

Lifestyle

Menjaga Keseimbangan Hidup sebagai Istri, Ibu, dan Juga Karyawati

Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.

***

Halo perkenalkan namaku Aprina Sitepu, 28 tahun. Saat ini aku berstatus sebagai seorang istri, ibu, dan juga karyawati. Sebagai seorang wanita dengan tiga peran terebut, aku harus menjaga agar tanggung jawabku di setiap statusku dapat kukerjakan dengan baik.

Sebagai seorang istri, walaupun suamiku bukanlah tipe suami yang rewel, aku tetap harus menjaganya sebagaimana tugasku sebagai seorang istri. Mulai dari memperhatikan makanannya walaupun lebih kurang 5 hari x 12jam (jam kerja termasuk per jalan), aku tetap pantau dengan menjalin komunikasi yang rutin dengan suamiku. Hal itu aku lakukan agar aku dapat tetap menjaga kesehatannya. Selain itu aku juga memerhatikan kondisi emosinya, apa yang sedang dihadapinya di pekerjaannya dengan cara bercerita santai setelah pulang kerja sambil bertukar pikiran dan merencanakan masa depan yang indah. Karena aku yakin menjaga kondisi mental suami sangatlah penting selain untuk menjaga kesehatan juga untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/caroline veronez

Terlebih lagi sebagai suami yang pekerja keras seperti suamiku dengan ruang lingkup pekerjaan di bawah tekanan, sharing atau berbagi cerita dengan orang yang dapat dipercaya dan dapat bercerita mengenai apapun sangatlah penting agar segala “unek-unek” di dalam dirinya bisa terlampiaskan. Selanjutnya, sebagai seorang menteri keuangan dalam rumah tangga, aku juga menjaga keuangan rumah tangga dengan mencatat segala pemasukan dan pengeluaran serta pengalokasiannya agar keuangan rumah tangga dapat terjaga kestabilannya. Tak lupa juga aku selalu mengajak suamiku untuk rutin beribadah dengan tujuan untuk menjaga rohaninya agar tetap berjalan dijalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sebagi seorang ibu yang saat ini sedang memiliki anak dalam masa pertumbuhan di usia emasnya, aku sangat ingin memperhatikan setiap kegiatan yang ia lakukan setiap saat. Namun karena keterbatasan waktu yang aku miliki karena pekerjaan, aku tidak dapat memerhatikannya setiap saat. Namun bukan berarti aku lepas tangan begitu saja. Aku selalu menjaganya mulai dari makanannya dengan berbelanja bahan makanan terbaik yang dapat kuberikan serta memberikan menu-menu makanan yang harus disiapkan oleh mbak yang menjaga buah hatiku.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/easton oliver

Aku juga memantau cara memasak dan hasil yang ia sajikan dan tentu saja aku memerhatikan seberapa suka anakku terhadap suatu menu yang disajikan. Di waktu senggangku, aku juga menyempatkan untuk dapat menyiapkan makanan untuk anakku. Tak lupa aku juga memberikan imunisasi rutin untuknya agar daya tahan tubuhnya terjaga. Hal ini aku lakukan agar walaupun aku tidak punya banyak waktu seperti ibu yang lain, aku tetap dapat menjaga kesehatannya.

Aku juga selalu menjalin komunikasi rutin ke anakku melalui mbaknya ketika aku sedang bekerja. Di hari libur, aku selalu menyiapkan waktu untuk quality time dengan anakku misalnya berlibur atau berwisata, menemaninya spa dan berenang, berbelanja bersama, bermain di tempat bermain anak, ataupun bercanda bersama di rumah. Dengan kegiatan tersebut akan meningkatkan keeratan hubungan antara aku dan anakku agar dapat menjaga mentalnya agar dia tahu bahwa aku sangat amat mencintainya dan aku bekerja agar dapat membantu papanya untuk memenuhi segala kebutuhannya dan menyiapkan masa depan yang indah untuknya.

Sama seperti kepada suamiku, aku juga mengajarkan anakku ibadah sedari dini, walaupun mungkin dia belum paham tapi dengan mengajaknya beribadah secara rutin, akan membangun rohaninya agar dapat tumbuh menjadi anak yang baik dan takut akan Tuhan. Karena anak itu bagaikan kertas putih kosong yang harus kita bantu untuk mengisi kertas kosong itu dengan ukiran yang indah agar dapat membangun jati dirinya.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/anthony tran

Sebagai seorang karyawati, aku selalu menjaga setiap pekerjaanku agar dapat kukerjakan dengan baik sesuai dengan ekspektasi yang diberikan atau yang dipercayakan perusahaan kepadaku. Aku bekerja di perusahaan ini sudah 6 (enam) tahun mulai dari aku lulus kuliah. Perusahaan ini sudah seperti keluarga kedua untukku karena perusahaan ini juga memberikan suasana kekeluargaan yang erat. Dan perusahaan ini juga mengajarkanku agar aku dapat menjaga integritasku sebagai karyawan yang telah diberikan tanggung jawab serta kepercayaan sehingga aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan itu.

Aku juga harus tetap menjaga perilakuku selama bekerja dengan cara humble ke setiap orang yang berinteraksi denganku. Jadi kepada senior, junior, atasan, bawahan, bahkan OB sekalipun. Dan tak kalah penting, aku harus menjaga semangatku dalam bekerja agar selalu dapat strive for excellence dengan segala permasalahan yang aku hadapi. Karena tidak ada pekerjaan yang selalu baik-baik saja. Biasanya booster-ku dalam menanggulangi emosi atau kejenuhan pada saat bekerja adalah dengan cara melihat foto-foto dan video-video anakku. Dalam seketika semangatku pun pulih dan yang aku pikirkan adalah anakku membutuhkanku jadi aku harus selesaikan semua pekerjaan ini dengan baik dan tepat waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Demikian sharing dari aku semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading