Sukses

Lifestyle

Menjadi Realistis Menghadapi Krisis Usia 25-an, Tandanya Kamu Siap Dewasa

Kedewasaan seseorang akan terbentuk seiring berjalannya waktu. Banyak orang di usia 20 hingga 30 tahunan mengalami apa yang disebut quarter life crisis atau krisis usia dewasa muda. Bukan hanya satu atau dua orang yang mengalami ini di dunia, bahkan mungkin kamu juga mengalaminya. Perasaan tidak aman, kesendirian, berhadapan dengan kekecewaan atau pun kehilangan, dialami oleh enam dari sepuluh orang di dunia atau sekitar 75 persen orang dewasa muda dengan usia rata-rata 25 tahunan.

Di rentang usia ini, kita banyak dihadapkan dengan berbagai paradoks dalam hidup. Keinginan untuk bisa bebas, mampu menghasilkan uang dan melakukan apapun yang diinginkan, nyatanya bertabrakan dengan tanggung jawab dan masa depan. Belum lagi, kenyataan bahwa usia produktif dapat membeli barang-barang dan liburan yang kita impikan, berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa kehilangan adalah hal yang silih-berganti berdatangan dalam hidup kita saat ini.

Foto: copyright pexels.com

Jika kamu merasakannya, jangan merasa sendirian, Ladies. Lepaskanlah satu persatu bebanmu dan hadapilah hidup dengan realistis, dengan langkah-langkah ini.

1. Berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain

Pernahkan kamu melihat Instagram dan menemui akun-akun orang yang tidak kamu kenal secara personal? Mereka menampilkan tubuh yang sempurna, kulit yang mulus dengan pakaian yang paling trendy. Mereka berlibur ke tempat-tempat yang indah. Apakah kamu pernah merasa 'kecil' dengan apa yang kamu lihat dari orang lain itu?

Social media membombardir kita dengan gambaran kesempurnaan orang lain. Tapi tentunya mereka tak mau menampilkan ketidaksempurnaan di depan banyak orang. Pahamilah bahwa setiap orang pasti memiliki masalah dan tidak sempurna, sama seperti kita semua. So, berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain.

2. Ungkapkan keresahanmu

Kamu bukanlah satu-satunya yang merasakan keresahan ini. Merasa tidak yakin dengan karirmu, putus asa dengan kisah cintamu atau merasa cemas dengan masa depanmu adalah hal yang sangat wajar. Cobalah mengungkapkannya kepada teman yang bisa kamu percaya, atau orang yang sudah pernah dan sukses melewati krisis usia 25-an ini. Dengan mengungkapkan keresahanmu, kamu tidak akan merasa sendirian. Siapa tahu akan menemukan sudut pandang lain dari masalahmu.

3. Berharap tinggi boleh, tapi tetaplah realistis

Harapan akan membantu kita menetapkan dan mencapai tujuan. Tetapi tetaplah realistis karena harapan semestinya menjadi hal yang baik dan membuat kita bersemangat menjalani hidup. Kamu harus waspada jika harapanmu justru mengubah diri kita menjadi orang yang merasa tidak mampu atau justru terobsesi dengannya dan membuat kita menjadi makhluk yang terus-menerus memberi makan monster bernama ego. Dengan realistis kita tidak lupa menapakkan kaki di tanah dan lebih mudah menerima keadaan yang tak sesuai rencana.

Di usia ini, satu-satunya orang yang bisa menolong kita adalah diri kita sendiri. Jadikan masa ini sebagai masa kamu mengenal dirimu sendiri. Take time to make your soul happy!

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading