Sukses

Lifestyle

Saat Hatimu Patah, Ada Tempat Sujud Tempatmu Berserah

Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.

***

Semua orang, pasti pernah merasakan patah hati. Bisa karena kekasih, ditolak kerja, sampai revisi skripsi yang tak henti-henti. Semua pengalaman parah nan meremukkan hati tersebut bisa membuat kepercayaan diri serasa terjun payung. Menangis? Sudah sering. Melampiaskan pada makan? Awal bulan saja bisa dirasakan. Pernahkah sahabat bingung apa lagi yang harus dilakukan demi membuang segala stres? Jawabannya akan saya ulas tuntas pada cerita di bawah ini.

Kala itu dunia seakan runtuh. Mendengar orangtua yang tak lagi bersahabat, disusul dengan kekasih hati yang hilang entah ke mana. Rasanya ingin terjun dari bukit tertinggi. Bukan bermaksud melakukan hal yang dilarang, saya hanya ingin teriak sekencang-kencangnya di alam terbuka agar tak ketahuan kalau lagi galau. Ah, semua itu terlalu rumit untuk dilakukan karena lokasi yang jauh di Malang sana.

Salah satu jalan pintas terdekat adalah tempat sujud. Saya mengadu sepanjang mungkin kepada Tuhan. Mau menangis kencang? Bebas. Merayu Tuhan pun tak akan serumit merencanakan liburan. Cukup bersimpuh dan meminta ampun atas kesalahan lalu, serta meminta hal yang kita inginkan.

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Jalan pintas yang kedua ini memang agak panjang untuk dilakukan, think positive. Pola pikir yang selalu positif akan membawa mood baru. Fokus pada tujuan yang saya inginkan jangka pendek ini dan menyibukkan diri juga membawa suasana baru pada hati. Dukungan teman-teman juga dibutuhkan agar mood stabil. Tidak harus mencurahkan isi hati, cukup banyak-banyak berdiskusi tentang hal yang disukai bisa menjadi solusi. Intinya, kita harus menjaga relasi pertemanan sebagai DP awal, diiringi dengan kesibukan sekolah, kampus, atau pekerjaan.

Semua itu insaAllah membantu sahabat untuk segera hengkang dari patah hati. Saya mencoba mengikuti lomba-lomba sesuai hobi yang semakin membuat percaya diri dalam menghadapi tantangan baru. Jangan takut kalah. Namanya kompetisi memang harus ada bumbu kekalahan sebagai acuan untuk berubah jadi yang lebih baik lagi. Akhir kata, disusul dengan sertifikat dan piala kemenangan, akan semakin membuat orang lain percaya kitalah orang yang tegar dan tidak manja. Mereka bangga karena ternyata di balik hati yang patah, ada pola pikir yang cerah. Belum percaya? Maka dari itu, cobalah keluar sejenak dari zona nyamanmu. Percayalah, kau akan ingin terus mencoba hal-hal baru. Stay positive, sahabat! Kita pasti bisa!




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading