Sukses

Lifestyle

Meski Orangtua Bercerai, Lanjutkan Hidup Tanpa Menyimpan Dendam

Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.

***

Assalamu’alaikumSobat Vemale, salam sejahtera buat semuanya.

Kali ini aku mau berbagi cerita pengalaman kehidupanku mungkin bisa dibilang lumayan keras untuk anak seusiaku pada waktu itu. Aku wanita yang lahir dari keluarga kurang mampu 24 tahun yang lalu, tumbuh dan besar dalam keluarga broken home. Kedua orangtuaku bercerai saat aku berumur 3 tahun. Mungkin faktor utama penyebabnya perpisahan mereka faktor ekonomi yang memicu tindakan KDRT. Di umur seperti itu aku sudah sering menyaksikan tindakan kekerasan baik dari dalam keluargaku sendiri ataupun dari tetangga sekitar lingkungan tempat tinggalku dulu. Selepas perceraian, hak asuh akhirnya jatuh pada ayahku.

Dari sinilah semua berawal tentang pemahaman kehidupan, arti hidup dan kesabaranku dimulai. Setelah proses panjang itu aku akhirnya tinggal dan diasuh oleh kakek dan nenek dari pihak ayah. Dari beliau aku belajar banyak hal bagaimana bertahan hidup dalam dunia yang keras, bagaimana menerima keadaan dan mensyukuri apa yang telah kita miliki, bagaimana memaafkan orang yang melukai kita dengan mendoakan mereka.

Mungkin kami hidup dalam kekurangan tapi hati kami justru hangat karena kebersamaan, nenek selalu mengingatkan aku untuk tidak membenci sesama makhluk ciptaan-Nya. Karena dalam kondisi keluarga yang seperti itu aku sering mendapat cibiran dari masyarakat di lingkunganku, ataupun teman-teman sekolahku. Pernah atau bahkan sampai sekarang pun ketika aku melihat ataupun mengingat pembagian rapor ataupun rapat orangtua wali atau bahkan aku melihat sebuah keluarga yang hangat dan harmonis. Sering ada rasa iri yang timbul di saat seperti itu biasanya aku mengingat kembali pesan nenekku dan berusaha menerima takdir serta memaafkan kedua orangtuaku dan diriku sendiri.

Ilustrasi./Copyright pexels.com/mustafa ezz

Aku juga sering mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh kakak tiriku. Waktu itu aku duduk di bangku sekolah tapi aku tak pernah membalas karena tak berani.

Tapi setidaknya aku masih bisa bersyukur meskipun aku tak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuaku tapi aku mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari kakek dan nenekku karena aku juga sadar di luar sana banyak yang lebih tidak beruntung daripada aku.

Dari sekian banyaknya pengalaman pahit dan kehidupan keras yang aku lalui, aku tumbuh menjadi wanita pendiam dan penyabar, sedikit manja namun mandiri serta kerja keras. Aku pantang menyerah sebelum mencapai keinginanku. Meskipun aku dari keluarga broken home dan aku sering terjatuh bangun tapi alhamdulillah aku tidak terjerumus dalam pergaulan bebas seperti kebanyakan. Aku sangat berterima kasih pada kakek dan nenek yang sudah membentukku dan menuntunku menjadi orang yang lebih baik yang tak pernah lupa mengajarkan etika dan moral sebagai seorang wanita.

Ilustrasi./Copyright pexels.com/valeria boltneva

Aku ada sedikit cerita soal asmaraku nih sobat Vemale. Kisah asmaraku juga tidak berjalan mulus sama halnya seperti kehidupanku. Aku tipe orang yang mempertahankan apa yang sudah dimulai selama masih mampu. Aku jarang/susah buat percaya ataupun jatuh cinta namun ketika aku sudah memutuskan untuk menerima seseorang aku akan pertahankan hubungan itu dan sulit untuk melepas namun jika sekali terlepas aku tak mungkin kembali. Aku sering dikhianati pasanganku. Sejauh ini aku sudah empat kali menjalani hubungan.

1. Di hubungan yang pertama aku dikhianati dan akhirnya dia menikah dengan selingkuhannya itu membentuk keluarga harmonis hingga sekarang. Di sini aku sempat greget tapi tidak sampai sakit hati soalnya di sini aku bermain kesadaran berarti dia bukan jodohku. Seandainya aku paksakan mungkin takkan bertahan lama dan aku memaafkan dia. Sampai sekarang hubungan kami pun sudah membaik selayaknya teman.

2. Di sini mungkin bisa dibilang mantan terindahku. Dia berhasil menembus tembok yang aku bangun, secara tipe pun dia tipeku banget dewasa, penyabar dan mengayomi meskipun kami seumuran namun pola pikirnya sudah jauh ke depan tapi sayang dari keluargaku tak setuju akhirnya setelah sekian lama backstreet kami memutuskan berpisah, mungkin sama-sama capek kali ya.

3. Yang ketiga kali pun sama berakhir karena perselingkuhan.

Ilustrasi./Copyright pexels.com/daria shevtsova

 

4. Nah yang keempat ini masih jalan sampai sekarang. Kami sudah 3 tahun menjalin asmara. Di sini juga tak lepas dari perselingkuhan bahkan ini paling ekstrem dari yang pernah aku alami selama menjalin kasih. Terhitung mungkin lebih dari 10 kali aku diselingkuhi tapi entah kenapa aku masih sanggup bertahan hingga sekarang. Di awal-awal dia sempat mengujiku sejauh mana kesabaran, kedewasaanku dan keyakinanku dengan sering berganti-ganti pasangan padahal posisinya masih menjalin hubungan denganku. Dulu sering aku menangis di belakang dia tapi tak pernah menunjukkan tangisku di depannya, aku tak mau terlihat lemah. Di situ aku selalu teringat pesan nenekku jangan membenci, yang ikhlas tunjukkan ketulusanmu karena sekeras apapun sifat manusia pasti luluh dengan ketulusan, dan aku pun selalu memegang prinsipku untuk melakukan yang terbaik, menunjukkan yang terbaik mau dia membalas seperti apa itu urusan dia. Dan akhirnya segala kesabaran dan usahaku tak sia-sia. Dia melihatku seutuhnya dan memperlakukanku dengan semestinya.

Nah itu perjalanan kehidupanku sobat Vemale intinya sih bagiku untuk bersih hati kuncinya keikhlasan, kesabaran, dan memaafkan. Yakinlah Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar. Tak perlu menodai hati dengan dendam, kebencian, iri dengki ataupun amarah karena secara tidak langsung kita menyimpan penyakit untuk diri kita sendiri. Percaya hukum alam sebab akibat itu pasti ada, jika beruntung kita mampu melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Sekian pengalaman dari saya semoga bermanfaat untuk yang lain.

Wassalamu’alaikum wr wb.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading