Sukses

Lifestyle

Kisah Inspiratif Kuswati, Penenun Bulu Mata Palsu dengan Jari Kaki

Senin, 23 April 2018, Presiden Joko Widodo dalam akun facebooknya menuliskan, "Di balik lentiknya bulu mata perempuan-perempuan di banyak negara di dunia, ada keringat puluhan ribu tenaga kerja di Purbalingga, Jawa Tengah."

Ya, itulah status presiden Jokowi setelah kunjungannya ke salah satu pabrik bulu mata palsu di Purbalingga, Jawa Tengah. Orang pertama di Indonesia ini juga mengatakan bahwa industri bulu mata yang ada di Jawa Tengah ini sendiri merupakan industri terbesar bulu mata kedua di dunia. Sedikitnya ada 60 ribu pekerja lokal yang mengekspor karya-karya mereka ke Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan banyak negara lainnya di dunia.

Melansir dari laman Liputan6.com, dari puluhan ribu pekerja pembuat bulu mata palsu di Purbalingga, seorang pekerja wanita bernama Kuswati menjadi salah satu wanita inspiratif yang kisahnya patut diacungi jempol. Di halaman rumahnya, wanita berusia 24 tahun ini dengan tekun menenun bulu mata palsu dengan jari-jari kakinya.

Kuswati menenun dengan kedua kakinya/copyright Liputan6.com/Galoeh Widura

Terlahir dengan kondisi tuna daksa, Kuswati tidak memiliki kedua tangan seperti orang lain pada umumnya. Meski begitu, ia tetap semangat bekerja dan membuat bulu mata palsu terbaiknya hanya dengan jari-jari kedua kakinya. Dalam sehari, Kuswati yang tinggal bersama keluarganya di RT 05 RW 03, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang ini bisa membuat 20 pasang bulu mata palsu.

Ketika ada hasil kerjanya yang kurang rapi, sang ibulah yakni Purwati (48) yang akan merapikan hasil kerjanya tersebut. Dari pekerjaannya ini, upah yang didapat Kuswati sekitar Rp120 ribu perbulan. Meski begitu, ia sudah bahagia dan mensyukuri apa yang diperolehnya.

"Nggak apa-apa dapatnya segitu, untuk memenuhi kebutuhanku. Dan yang paling penting bisa bantu keluarga," ungkap Kuswati.

Kuswati sendiri menjadi penenun bulu mata palsu yang diekspor hingga ke luar negeri ini sejak ia masih remaja. Walau kondisinya tak seperti orang lain pada umumnya, ia tak pernah mengeluh. Ia juga tak pernah putus asa untuk melakukan yang terbaik buat dirinya maupun keluarganya. Menjadi penenun bulu mata palsu sebenarnya tak ingin dijadikannya sebagai pekerjaan utama. Ia bercita-cita memiliki toko kelontong sederhana.

"Tidak mungkin aku ngidep terus, pinginnya punya toko kelontong. Doakan saja ya, kita ikhtiar, nanti hasilnya pasrah sama Tuhan. Urusan jodoh, biar Tuhan yang menentukan," tambahnya.

Kisah yang begitu inspiratif ya ladies. Dari Kuswati, kita bisa belajar bagaimana kerja keras dan mensyukuri segala yang ada dalam diri kita. Darinya, semoga kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan ikhlas menjalani hidup.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading