Sukses

Lifestyle

Sempat Terpuruk, Aku Sukses Jadi Wanita Karier Meski Bukan Lulusan PTN

Setiap wanita punya kisah hebatnya masing-masing. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang wanita. Seperti tulisan dari sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Rayakan Hari Perempuan Sedunia ini.

***

Dulu, saat aku masih sekolah aku selalu bercita-cita menjadi guru. Aku berharap bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan jurusan keguruan. Saat menjelang Ujian Nasional tingkat SMA, teman-temanku sudah sibuk mengikuti bimbingan belajar untuk bisa lolos ujian masuk PTN favorit mereka. Tapi aku tidak berpikir untuk mengikuti bimbel seperti teman-temanku dikarenakan aku sadar kondisi ekonomi orangtuaku. Bahkan aku belum menyampaikan niat kuliahku kepada mereka karena keadaan yang demikian. Setiap kali ingin kusampaikan, aku tidak punya keberanian. Sampai akhirnya tahap-tahap pendaftaran jalur pertama untuk masuk PTN sudah terlewatkan.

Suatu hari di sekolah salah seorang guruku memanggilku ke ruangannya. Dia menawarkan jalur bidik misi (untuk keluarga kurang mampu) kepadaku. Perasaan bahagia karena diberi kesempatan untuk ikut tes seleksi bidik misi dan jika aku lolos aku akan kuliah di PTN tanpa biaya pembangunan, biaya semester, dll. Aku bersyukur, dan segera kusampaikan kabar baik itu kepada orangtuaku sekaligus aku ingin meminta berkas-berkas penting seperti KK, KTP orangtua, surat keterangan tidak mampu, dll.

Tetap berusaha meski harapan tak seindah kenyataan./Copyright shutterstock.com

Tapi harapanku tidak seindah kenyataan. Respon yang tak kuduga sama sekali dari orangtuaku. Saat mereka bilang, aku tidak usah kuliah di PTN  karena akan jauh dari mereka. Belum lagi biaya hidup di kota sangat mahal. Orangtuaku menawarkan agar aku kuliah di swasta saja, ada sebuah kampus kecil di daerahku. Mereka berharap aku tetap tinggal bersama mereka dan bisa membantu mereka berjualan.

Perasaanku sangat sedih saat itu. Harapan untuk menjadi seorang guru sirna sudah. Tapi saat itu tak ada perlawanan dariku. Aku mengiyakan apa kata orangtuaku, meski saat itu aku sangat down. Tak pernah ku perlihatkan kesedihanku, dan mungkin sampai sekarang orangtuaku tidak pernah tau bahwa sebenarnya anaknya bercita-cita menjadi seorang guru.  Aku melihat perjuangan mereka untuk bisa menguliahkanku, maka aku tetap semangat untuk melanjutkan kuliah di kampus pilihan mereka.

Semakin hari aku semakin sadar, mungkin ini memang jalan hidupku. Aku bersungguh-sungguh belajar, dan selalu berhasil membuat orangtuaku tersenyum ketika di akhir semester kutunjukkan kartu hasil studiku.  Aku juga akhirnya lulus dengan predikat pujian.

Tidak lama setelah wisuda, aku bekerja di perusahaan kecil skala daerah. Orangtuaku selalu memberi support, agar aku bersabar dan tekun walaupun gajiku sangat minim. Mereka bilang yang penting aku harus punya pengalaman dan bekal, yang pasti akan berguna kelak. Setahun kemudian, aku mendapat pekerjaan yang setingkat lebih baik dari tempat sebelumnya. Perusahaan di mana aku punya kesempatan belajar banyak hal baru.

Berhasil jadi wanita sukses./Copyright shutterstock.com


Dan sekarang, aku bekerja di perusahaan multinasional di Jakarta. Tidak pernah kuduga, aku yang dulu pernah hampir tak memiliki cita-cita karena gagal masuk PTN, sekarang sudah memiliki pekerjaan yang patut kusyukuri. Banyak ilmu yang kudapat dari tempat bekerjaku yang dulu. Ilmu yang mungkin tidak kudapat dari perkuliahanku. Namun kesabaran dan ketekunanku saat bekerja di perusahaan kecil, membentukku menjadi wanita yang kreatif, dan bisa diandalkan. Aku bisa menempati posisi yang sama dengan rekan–rekan kerjaku yang adalah lulusan  PTN–PTN terbaik.

Dari titik terendah yang kulalui dengan kesabaran, ketekunan, dan doa, aku akhirnya mencapai sesuatu yang berbeda dari yang kucita-citakan. Aku yang dulu hanya bercita-cita menjadi guru, dan tidak pernah terpikirkan menjadi seorang wanita karier di sebuah perusahaan besar. But, nothing is impossible! Tuhan punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Jika dulu aku memilih putus asa meratapi kegagalan, mungkin aku tak akan pernah maju dan tak akan sampai di titik ini.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading