Sukses

Lifestyle

Kisah Mardiana, Pengusaha Jamur Bermodal 1 Juta yang Untung Puluhan Juta

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita mau berusaha sungguh-sungguh dan terus belajar memperbaiki setiap kegagalan. Ketika hendak memulai usaha, hanya dengan modal yang tidak seberapa, setiap orang tetap bisa meraih untung yang luar biasa besarnya. Meraup untung berkali-kali lipat dari modal pertama. Seperti apa yang dialami oleh seorang pengusaha jamur asal Desa Simbang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan berikut ini.

Dilansir dari laman merdeka.com, seorang pengusaha bernama Mardiana (39) saat ini bisa meraup omzet hingga Rp60 juta perbulan dengan usaha jamur tiram yang dijalankannya. Yang membuat kisahnya lebih menarik lagi, modal pertama yang dimilikinya untuk membangun usaha ini kurang lebih hanya Rp1 juta. Modal itupun diperolehnya dari patungan bersama seorang rekan kerjanya di LSM setempat.

Melalui usaha jamur tiram, Mardiana dan suami bisa mendapatkan omzet puluhan juta setiap bulannya/copyright merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Usaha jamur ini sendiri dimulai pada tahun 2010 dengan membeli baglog dari Jawa yang sudah berisi bibit jamur. Dari sinilah, istri dari pria bernama Ahmad ini menekuni usahanya tersebut. Ia juga memastikan bahwa dirinya merawat dan memanen jamur dengan baik. Ibu dari dua anak yang juga merupakan lulusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin ini bahkan mengajak ibu-ibu di sekitarnya melakukan budidaya jamur dan mengolahnya menjadi berbagai macam olahan mulai dari keripik jamur, sate jamur, abon jamur hingga sup jamur.

Mardiana atau yang kerap dipanggil Diana mengatakan, "Ibu-ibu yang tadinya cari kutu di tangga atau di teras rumahnya kini mereka lebih aktif karena disibukkan usaha jamurnya masing-masing. Saat itu saya berpikir pokoknya dimulai dulu, belum berpikir bagaimana pemasarannya."

Awalnya, usaha ini dilakukan di Kabupaten Bone. Tapi karena hasilnya tidak seberapa, usaha ini dipindah ke Kabupaten Gowa. Di sini juga belum mengalami perkembangan baik. Usaha ini pun akhirnya dipindahkan lagi Kabupaten Maros dan terus mengalami perkembangan yang baik. Untuk penjualan jamur hasil panennya, Diana menjual ke teman dan sahabat juga kerabat terdekat sambil membawa sampel jamur gratis. Lambat laun, ia dan suami menjual ke pasar setempat.

Perjuangan Diana dan suami untuk memasarkan jamur produksi mereka memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, berkat usaha dan kerja keras keduanya, keduanya kini menjadi pengusaha jamur yang sukses di Makassar maupun sekitarnya. Dalam sehari, Diana mengaku bisa menjual 400 - 500 kg jamur tiram. Itu pun jamur produksi gabungan dari usaha ibu-ibu sekitar juga.

Selain memproduksi jamur, Mardiana juga memproduksi baglog berisi bibit jamur/copyright merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Tak hanya menjual jamur, Diana dan suami juga menjual baglog yang berisi bibit jamur. Dibantu 11 karyawannya, usaha jamur yang diberinya nama Celebes Mushroom Farm mampu memproduksi 7 sampai 10 ribu baglog setiap bulannya.

"Kami produksi baglog 7 sampai 10 ribu buah setiap bulan. Penjualan jamur dan segala perniknya bisa menghasilkan omzet sebesar Rp40 juta sampai Rp60 juta. Untuk keuntungan bersih, ada sekitar 40 persen. Kegagalan itu terus dievaluasi. Saya belajar sendiri lewat internet. Alhamdulillah, kalau temukan lagi masalah di bisnis ini, tidak ditanggapi dengan panik karena masalah yang lebih berat sudah dilalui." Ungkap Diana.

Kerja keras dan usaha yang benar-benar inspiratif ya ladies. Semangat terus Diana, semoga usahanya terus berkembang dan sukses terus.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading