Sukses

Lifestyle

Meski Usia Matang, Menikah Belum Tentu Jadi Prioritas Utama

Apa resolusimu tahun ini? Apakah seperti resolusi sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba New Year New Me ini?

***

Tahun ini aku akan berusia 27 tahun. Usia yang rentan dengan berbagai dilema. Mulai dari urusan pekerjaan hingga urusan pribadi. Berbagai pertanyaan rutin berpusing di kepala. Intinya sudahkah aku mencapai sesuatu selama ini?

Di usia ini banyak orang di sekitarku mengajukan banyak pertanyaan yang sama. Kapan menikah? Pertanyaan yang juga diajukan ibuku sendiri. Aku mengerti kekhawatiran ibuku dengan usiaku yang terus berjalan maju. Di saat teman-teman seusiaku sudah menikah dan teman-teman ibuku menggendong cucu, aku belum terpikir untuk menjalani hidup baru bersama pasangan. Menikah belum menjadi prioritas meski usiaku sudah cukup matang. Sampai saat ini hanya ada satu hal yang menjadi tujuan utamaku. Karier.

Fokus pada karier./Copyright pexels.com

Tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Semenjak lulus kuliah hanya satu impianku. Merintis usaha sendiri. Meski aku sadar progress setiap tahunnya masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Entah sifat keras kepala atau kaku, aku masih belum mau menyerah sekarang. Untuk apa aku memulainya jika hanya untuk berhenti di tengah jalan?

Aku tahu ibuku sangat mengkhawatirkan keadaanku. Meski aku menjelaskan dengan berbagai cara, beliau tak sepaham. Aku memakluminya. Bagi orang tua kebanyakan, sang anak lulus kuliah, bekerja mapan, penghasilan tetap lalu berumah tangga. Itulah kesuksesan anak dan mereka pun merasa sudah sukses membesarkan anak.

Aku sendiri belum mengerti apa itu kesuksesan. Apakah seperti yang dikatakan para motivator bahwa definisi kesuksesan setiap orang itu berbeda. Sukses jika bermanfaat bagi orang lain. Sukses jika telah membahagiakan orang tua. Sukses jika bisa bahagia tanpa ada alasannya. Atau definisi sukses lainnya.

Menjadi pribadi lebih baik./Copyright pexels.com

Entah yang aku kejar saat ini kesuksesan atau bukan. Aku hanya berpikir sederhana. Bahwa apa yang ingin kulakukan, aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Seperti sebuah rol film, pikiran itu terus berputar di kepalaku. Setiap hari. Jadi bagaimana bisa aku berhenti? Bahkan saat hatiku ikut merasakan sesuatu saat memikirkannya.

Jadi pada intinya tahun ini rencanaku masih belum berubah. Aku harus mengembangkan usahaku. Aku harus bekerja ekstra cerdas dan lebih berani. Rencana tambahan untuk tahun ini adalah aku harus belajar lebih banyak skill dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik sesuai versiku. Karena menikah masih belum menjadi prioritasku tahun ini, maka aku akan menggantinya dengan rencana liburan. Intensitas liburan kurasa harus ditingkatkan untuk mengurangi keletihan dan membuang energi negatif.

Harapanku semua resolusi yang kurencanakan untuk tahun 2018 ini akan tercapai. Baik usaha, keuangan, pengembangan diri, keluarga, sosial, dan kesehatan. Semoga aku mencapai banyak hal baik di tahun ini. Aamiin.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading