Sukses

Lifestyle

Ibu-Ibu Kreatif di Rumah Amalia, Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Rupiah

Menjadi seorang ibu bukan berarti ruang untuk berkreasi makin terbatas. Saat menjadi ibu, seorang wanita tetap bisa menyalurkan daya kreativitasnya melakukan banyak hal yang lebih positif.

Seperti ibu-ibu kreatif yang ada di Rumah Amalia yang begitu kreatif ini. Mereka mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang lebih berguna. Ida Ayu Rofiqoh selaku Ketua Program Kreativa Rumah Amalia mengatakan, bermodal barang-barang bekas di rumah, seperti sedotan, kantong kresek, koran, botol bekas, hingga kulit jagung, bisa diubah menjadi bunga-bunga yang indah hingga boneka-boneka yang lucu.

“Di Rumah Amalia, selain bisa berkonsultasi tentang keluarga. Di sini ibu-ibu diajarkan untuk lebih kreatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga,” ujarnya saat ditemui di Rumah Amalia, Tangerang.

Ubah limbah rumah tangga jadi barang bernilai jual tinggi./Copyright Vemale/Anisha

Ida mengatakan, ide awalnya bermula ketika ia mengikuti kegiatan di sekolah. Sampai pada akhirnya ia berpikir untuk memberdayakan para ibu agar memiliki kegiatan positif, dan mendapat penghasilan dari karyanya tersebut.

“Biasanya kan ibu-ibu bingung harus ngapain jika mengantar anaknya mereka sekolah. Nah, biasanya pas nunggu itu para ibu ke sini untuk mengerjakan hal kreatif ini. Kegiatan ini juga untuk mempererat silahturahmi. Jadi bukan hanya belajar, tapi memberikan hal positif bagi para ibu, dibanding waktu luang dihabiskan untuk bergosip,” tambahnya.

Nah, setelah semua kerajinan tersebut sudah jadi, Ida mengatakan biasanya dijual melalui pameran atau media sosial seperti Instagram dan Facebook. Dengan omset per bulan yang cukup besar, yaitu kurang lebih mencapai Rp500 ribu. Dan nantinya, pendapatan tersebut dibagi rata untuk para ibu-ibu yang aktif, rajin dan kreatif membantu membuat barang-barang kreatif.

Omset yang didapat pun cukup lumayan./Copyright Vemale/Anisha

“Pada dasarnya, barang yang kami butuhkan untuk bahan dasar sangat mudah didapat. Jadi modal yang dikeluarkan pun tidak banyak, paling hanya untuk membeli lem atau kawat. Harganya pun tergantung kerumitan saat membuat karya tersebut.  

Agar kegiatan membuat kerajinan tidak terlalu padat, kelas membuatnya pun dibagi menjadi tiga kelompok setiap minggunya, pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Ida pun mengaku memanfaatkan media sosial untuk belajar hal-hal kreatif baru, yang akan ditularkan atau diajarkan pada ibu-ibu di Rumah Amalia.

“Saya sangat memanfaatkan internet sekali, belajar lewat Youtube atau Google. Sesekali beli buku untuk belajar hal yang baru. Atau saat pameran ada benda yang bagus, lalu difoto dan saya coba bikin deh,” tutupnya.

So ladies, kita pun sebagai perempuan harus mencontoh para ibu yang ada di Rumah Amalia ini, yang begitu apik membuat berbagai hiasan rumah dari limbah rumah tangga.

(vem/asp/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading