Sukses

Lifestyle

Ayah Ini Beri Maaf & Pelukan Pada Pembunuh Anaknya, Kisahnya Menyentuh

Tak mudah memang untuk memaafkan dan meminta maaf dengan tulus. Mungkin, hanya orang-orang dengan kesabaran luar biasa, orang-orang dengan ketabahan seluas samudera dan kebaikan seluas alam raya yang bisa dengan sangat tulus memaafkan orang lain. Seperti seorang pria asal Lexington, Kentucky, Amerikat Serikat bernama Abdul Munim Sombat Jitmoud ini.

Pada hari Selasa lalu, pria muslim asal negeri Paman Sam ini memberi pelukan hangat dan maaf yang tulus pada seorang terdakwa yang terlibat dalam pembunuhan anaknya beberapa tahun lalu. Seperti dilansir dari laman CNN.com, Munim menghampiri terdakwa yang bernama Trey Alexander Relford di persidangan lantas memeluknya dengan tulus.

Pada moment menyentuh hati tersebut, Munim juga mengungkapkan bahwa ia telah ikhlas melepas kepergian putranya, Salahuddin Jitmound. Ia juga telah memaafkan Relford atas segala kesalahan yang pernah ia lakukan kepada putranya.

Munim memeluk Relford dengan tulus/copyright CNN.com

"Aku marah kepada setan yang telah menyesatkanmu hingga kamu melakukan kejahatan yang mengerikan itu. Aku tidak menyalahkanmu dan marah padamu. Sungguh aku telah memaafkanmu. Islam mengajarkan bahwa Tuhan tidak akan memaafkan seseorang sampai orang yang ia zalimi mengampuni orang itu. Kini, pintu maaf telah terbuka untukmu, jadi jangkaulah Dia. Kau memiliki masa depan yang lebih baik nantinya," ungkap Munim kepad Jelford sambil memberi pelukan tulusnya.

Mendengar pemberian maaf Munim, Relford pun tak kuasa menahan air matanya. Sambil menangis ia mengatakan, "Tidak banyak yang bisa saya katakan. Saya benar-benar menyesal. Saya menyesal tentang apa yang telah terjadi, saya tidak bisa melakukan apapun, saya tidak bisa membawanya kembali pada Anda."

Dari laporan yang ada, Relford terlibat dalam pembunuhan putra Munim di tahun 2015. Saat itu, putra Munim sedang bekerja sebagai pengantar pizza. Tapi di jalan tiba-tiba dia dihentikan oleh beberapa orang, dia dirampok dan ditikam hingga meninggal dunia. Jasadnya dibiarkan tergeletak di tepi jalan selama beberapa saat hingga akhirnya penduduk setempat menemukannya.

Polisi yang melakukan investigasi lalu menangkap tiga orang dalam kasus kejahatan ini. Relford sendiri ditetapkan sebagai perencana perampokan ini. Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 31 tahun. Kebaikan dan ketulusan Munim telah membuat banyak orang tersentuh. Tidak sedikit orang yang kagum akan kebesaran hatinya. Tidak sedikit pula yang berterima kasih padanya karena mengajarkan arti ketulusan dan memberi maaf itu perkara yang begitu mulia.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading