Sukses

Lifestyle

Lewat Karya Seni, Wanita Tangguh Ini Hadapi Gangguan Bipolar yang Diidapnya

Ladies tahukah kamu gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.

Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti. Bahkan banyak pengidap Bipolar merasakan depresi yang sangat parah, sehingga timbul rasa ingin bunuh diri.

Namun, gangguan bipolar tidak membuat seniman cantik bernama Hana Alfikih atau yang lebih dikenal dengan Hana Madness selalu terpuruk. Ya meskipun pada gejala-gejala awal ia merasa begitu depresi.

Hana pun bercerita, saat kecil ingin selalu menangis-nangis histeris. Namun lingkungannya tidak menyadari bahwa ia mengidap bipolar. Gangguan ini semakin menjadi-jadi ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, dirinya mengaku sampai-sampai melukai diri sendiri ketika kambuh. Berganti-ganti sekolah pun hal biasa bagi Hana.

"SMP mulai kabur-kabur dari rumah, setiap hari jedotin kepala, bener-bener nggak mau sekolah. Pas TK aku bahkan takut untuk ketemu semua orang," ujarnya saat ditemui tim Vemale.com. Akhirnya, Hana pun bertemu dengan teman yang mengerti dirinya. Dari situlah Hana mulai berkonsultasi dengan psikolog dan didiagnosa pada tahun 2010.

"Jadi dulu ketemu temen, udah seminggu di kostnya nggak pulang-pulang. Karena melihat aku yang depresi terus, dia ngajak ke psikolog. Namun biayanya nggak murah, jadi cuma mampu bayar konsultasi. Saat itu obat nggak kebeli jadi beli obat yang murah-murah. Tapi dari situ keluargaku jadi sadar aku kenapa. Akhirnya, obat-obat yang disarankan saat aku konsultasi selanjutnya ditebus oleh keluarga," tambahnya.

Hana adalah penderita Bipolar yang justru bisa bangkit dan berkarya/copyright vemale.com/Anisha SP

Pada akhirnya, Hana berpikir bahwa gambar adalah media yang tepat untuk meluapkan depresinya ketika ia sedang depresi. Sebab, sejak kecil dirinya memang gemar menggambar.

"Aku memang punya cita-cita ingin dikenal banyak orang. Tapi bukan aku yang ingin dilihat karena terkenal, tapi aku ingin dikenal lewat karya-karyaku. Sebab, sekolahku berantakan karena moodku yang selalu berubah. Akhirnya bertekad untuk fokus menggambar," tuturnya.

Biasanya, wanita kelahiran 1992 ini menggunakan warna-warna cerah untuk setiap doodle atau mural yang ia buat. Menurutnya, warna-warna dan doodle yang ia buat sesuai dengan apa yang ia rasakan. Bahkan, ia pun piawai dalam desain grafis. Menurutnya, konflik yang ada di dalam dirinya justru menjadi senjata saat ia berkarya. Dengan hal ini, dirinya mengaku tidak lagi menyalahkan dirinya sendiri.

"Apresiasi dari orang lain justru menjadi semangat buat diri aku, jadi ingin selalu berusaha semaksimal mungkin. Walau sedang kambuh, kalau soal kerjaan aku akan selalu memprioritaskan," tambahnya.

Selama tiga tahun Hana pun mengonsumsi obat-obatan khusus Bipolar untuk meredakan halusinasi visual dan pendengarannya. Kini, lambat laun dirinya perlahan menghentikan obat-obatan dan mengelola hidupnya agar jauh lebih sehat. Wanita cantik ini kini memilih menjadi vegan yang tidak makan nasi, gula dan minuman bersoda. Alhasil, dirinya merasa lebih tenang.

"Jadi vegan itu ngaruh banget. Emosi jadi terkontrol. Sekarang kalo kambuh depresinya nggak dilawan lagi, tapi lebih diminati," ujarnya. Karya-karya Hana pun saat ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari perusahaan pemantik api. Lima desain Hana digunakan menjadi desain pemantik api perusahaan terbesar di Indonesia. Menariknya lagi, ia juga berkesempatan terbang ke London bersama karya-karyanya.

Nah ladies, terbukti gangguan bipolar skizofrenia yang ada di diri Hana bukan penghalang bagi dirinya untuk berkarya. Dirinya terus bangkit, ke luar dari segala keterpurukan. Hana pun berpesan sebaiknya kita harus peka lagi terhadap lingkungan, agar ketika memiliki teman atau keluarga yang berperilaku menonjol dari yang lain, sebaiknya kita tangani dengan tepat dan cepat. Karena jika tidak ditangani dengan tepat akan berbahaya.




(vem//mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading